Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Pastikan Pengembangan Hub Vaksin mRNA di Indonesia Terus Berjalan

Kompas.com - 18/08/2022, 17:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menggodok kesiapan Indonesia sebagai hub (pusat) produksi vaksin berbasis teknologi messenger RNA (mRNA) pascaditunjuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut, saat ini pihaknya terus memperkuat ekosistem riset untuk pusat hub vaksin mRNA.

"Terkait pusat hub mRNA vaksin tentunya akan terus kita kembangkan. Berbagai riset dan transfer teknologi dilakukan baik itu di Bio Farma ataupun juga di berbagai pusat-pusat riset yang ada," kata Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers update Health Working Group G20 Ketiga di Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Belum Longgarkan Penggunaan Masker, Ini Penjelasan Kemenkes

"Ini terus tentunya terus berjalan karena kita tahu bagaimana memperkuat produksi dalam negeri itu menjadi salah satu akses untuk Indonesia," imbuh dia.

Nadia mengungkapkan, kesiapan Indonesia sebagai hub vaksin mRNA juga bakal dibahas dalam Health Working Group ketiga G20 Indonesia di Bali pada 22-24 Agustus 2022.

Topik ini dibahas bersama negara-negara anggota G20. Pasalnya, diversifikasi geografis pusat riset dan manufaktur untuk pengembangan vaksin, obat-obatan, dan alat diagnostik masuk dalam prioritas ketiga dari tema presidensi G20 Indonesia, yakni memperkuat arsitektur kesehatan global.

Diversifikasi pembuatan vaksin di negara-negara berkembang menjadi penting agar seluruh negara mendapat akses vaksin yang setara ketika terjadi pandemi atau kedaruratan kesehatan masyarakat lainnya di masa depan.

Baca juga: Kemenkes: 25 Juta Masyarakat Belum Terima Vaksin Covid-19 Dosis Kedua

"Kalau (hub vaksin) ini terus kita kembangkan, kan perlu juga kita kolaborasikan (dengan negara lain) dan ini bisa juga diakses oleh negara-negara lain. Ini tentunya menjadi salah satu komitmen dan jadi modalitas kita tadi dalam mengusung prioritas isu ketiga," jelas Nadia.

Keuntungan Indonesia jadi hub vaksin

Nadia menuturkan, Indonesia memiliki keuntungan tersendiri menjadi pusat hub produksi vaksin. Lewat kesempatan ini, Indonesia memiliki jaminan kemudahan akses vaksin di masa depan.

"Itu menjadi salah satu akses untuk Indonesia. Walau kita kemarin cukup beruntung bisa mendapat akses vaksin (Covid-19) yang cepat, tapi kita belum tahu ke depan apakah akses vaksin ini masih bisa semudah seperti kita mendapatkan pada saat pandemi kemarin," bebernya.

Di sisi lain kata Nadia, Indonesia bisa membantu dan berkontribusi kepada negara lain yang kesulitan mendapat vaksin.

Baca juga: Kemenkes Bakal Perluas Pemeriksaan jika Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di RI

"Kita bisa berkontribusi dengan memberikan dukungan bantuan dari vaksin yang tentunya buatan dalam negeri ini untuk bisa memperluas akses vaksin Covid-19 ke negara-negara lainnya," sebut Nadia.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Indonesia ditunjuk sebagai negara penerima transfer teknologi untuk pembuatan vaksin mRNA.

Ia mengatakan, selain Indonesia, tiga negara lainnya juga ikut menerima transfer teknologi vaksin mRNA yaitu Pakistan, Serbia dan Vietnam.

Tujuan dari program tersebut untuk memfasilitasi produsen vaksin dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dapat memproduksi vaksin tertentu dan memiliki lisensi.

Baca juga: Kapan Vaksin Booster Kedua untuk Masyarakat? Kemenkes: Selesaikan Dulu Booster Pertama

"Dan kami sedang berdiskusi dengan negara lain. Kami merasa terhormat hari ini bergabung dengan empat negara yang berpartisipasi dalam hub (pusat transfer teknologi)," kata Tedros dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com