JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menghadiri ikrar setia Negara Kestuan Republik Indonesia (NKRI) yang dilakukan oleh 40 narapidana terorisme (napiter) di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, hari ini.
Ikrar setia itu diselenggarakan di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur dan Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur.
Baca juga: Ganjar Ajak 22 Eks Napiter Ikut Upacara, Eks Napiter: Dulu Penghormatan Bendara adalah Hal yang Tabu
Langkah ini menjadi pembuktian bagi napiter yang serius meninggalkan segala bentuk aktivitas terorisme.
Boy menyebut ikrar setia puluhan napiter ini merupakan hadiah bagi Indonesia yang berulang tahun ke-77 hari ini.
"Bertepatan dengan hari kemerdekaan 77 tahun Indonesia ini menjadi hadiah yang luar biasa untuk masyarakat, bangsa dan negara. Jangan ragu-ragu menjalankan dan mengamalkan itu" ujar Boy dalam keterangannya, Rabu (17/8/2022).
Baca juga: Napiter Eks Jaringan ISIS di Lapas Tulungagung Bebas Bersyarat
Boy mengajak para napiter untuk mengamalkan ikrar yang sudah diucapkan.
Dia pun mengajak puluhan napiter itu menjadi mitra BNPT dalam mencerahkan keluarga dan kelompok mereka untuk menghambat proses penyebaran paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Boy menjelaskan, mereka sebelumnya terafiliasi dengan jaringan kelompok teror Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
40 napiter mengikrarkan janji setianya untuk berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, tulus dan setia kepada NKRI, serta meningkatkan kesadaran bela negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca juga: Cerita Eks Napiter Pernah Bentuk Neo Jamaah Islamiyah untuk Luruskan Pemahaman Terorisme
Sementara itu, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Kementerian Hukum dan HAM, Thurman Saud Marojahan Hutapea, mengingatkan kepada napiter yang telah berikrar untuk menyadari hak dan kewajiban sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
"Ini menjadi awal warga binaan untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban, bersikap menjadi insan Tuhan yang menggunakan cita dan karsa secara tepat, patuh terhadap perundang-undangan dan menjadi warga negara yang membawa diri secara tepat kepada masyarakat," kata Thurman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.