JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengungkapkan, pihaknya meminta pemerintah menyoroti dampak daripada krisis global yang mulai dirasakan Indonesia.
Krisis global yang dimaksud yaitu akibat Covid-19, perang Rusia-Ukraina, hingga persaingan dagang Amerika dan China.
"Nah kita harus bisa membaca sinyal ini untuk bisa waspada dan bersiap-siap sebagai bangsa untuk mengatasinya secara bersama-sama," kata Bambang dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/8/2022).
Baca juga: Hadiri Sidang Tahunan MPR, Wapres Maruf Amin Kenakan Pakaian Adat Solo
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menjelaskan dampak yang ditimbulkan akibat krisis global adalah pembangunan ekonomi Indonesia.
Misalnya, contoh Bamsoet, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus meningkat agar masyarakat bisa membeli bensin dengan harga yang stabil.
Menurut Bamsoet, jumlah subsidi untuk BBM kini mencapai Rp 502 triliun.
Selain itu, ada pula persoalan naiknya harga tiket pesawat dan harga komoditas lainnya.
"Yang kita perlu antisipasi adalah bagaimana kekuatan APBN kita untuk menopang semua akibat daripada ekonomi global ini," ungkap dia.
Baca juga: Jokowi: Waspada Krisis, Menjaga Pasokan Pangan Wajib Dilakukan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menuturkan, potensi dampak ekonomi yang semakin besar perlu diwaspadai pemerintah.
Meskipun, Indonesia dinilai termasuk negara yang kecil memiliki risiko inflasi maupun dampak krisis global.
"Tapi kita harus waspada, karena IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia sudah memperingatkan setidak-tidaknya 66 negara akan mengalami kebangkrutan dan Presiden kemarin menyampaikan ekonomi tahun ini suram dan tahun depan gelap," pungkas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memprediksi kondisi ekonomi dunia pada 2023 akan lebih sulit daripada tahun ini.
Prediksi tersebut berdasarkan rangkuman informasi yang ia dapat saat bertemu para pemimpin dunia, seperti Sekjen PBB Antonio Guterres, para kepala lembaga internasional, dan semua kepala negara G7.
"Beliau-beliau menyampaikan, Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit, terus kemudian tahun depan seperti apa? Tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati, bukan Indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia," ujar Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022, di Sentul International Convention Center di Bogor, sebagaimana disiarkan YouTube PPAD TNI, Jumat (5/8/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.