Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan "Overbudget" dan "Overservice", Wapres Minta Penyelenggaraan Haji Lebih Efisien

Kompas.com - 15/08/2022, 16:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar penyelenggaraan haji ke depan lebih efisien.

Sebab, menurut Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi, Ma'ruf masih menemukan servis maupun anggaran yang berlebihan dalam pelaksanaan ibadah haji.

"Ke depannya harus lebih efisien karena Wapres juga mendapatkan laporan pelaksanaan haji manajemennya itu bagus tetapi overbudget dan overservice," kata Masduki dalam keterangan pers selepas pertemuan antara Ma'ruf dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Senin (15/8/2022).

Baca juga: Jambore Nasional Pramuka 2022 Bakal Dibuka Maruf Amin

Masduki mengatakan, servis bagi para jemaah haji Indonesia memang luar biasa, padahal mereka juga mendapatkan dana kembalian sebagai bekal selama pelaksanaan haji.

"Sehingga dengan demikian dana kembalian itu banyak yang utuh katanya," ujar Masudki.

Ia mengatakan, bagi Ma'ruf, efisiensi penyelenggaraan haji ini merupakan salah satu hal yang mesti dilakukan demi menjaga keberlanjutan dana haji di samping menaikkan ongkos naik haji (ONH).

Sebelumnya, Masduki mengungkapkan, Ma'ruf mengusulkan agar ONH dinaikkan supaya pengelolaan dana haji tidak terjebak skema ponzi atau gali lubang tutup lubang.

"Mau tidak mau ya yang namanya ongkos haji ONH itu mesti dinaikan, ya walaupun itu memerlukan perubahan-perubahan regulasi, tapi kata Wapres ini saya kira harus dilakukan," kata Masduki.

Masduki menyebut, berdasarkan laporan BPKH, masalah utama yang dihadapi saat ini adalah besarnya subsidi untuk memberangkatkan jemaah yang berasal dari dana haji yang dikelola oleh BPKH.

Baca juga: Hindari Gali Lubang Tutup Lubang, Wapres Nilai Ongkos Haji Harus Naik

Ia menyebutkan, biaya haji saat ini sesungguhnya mencapai Rp 100 juta, tetapi para jemaah cukup merogoh kocek Rp 40 juta.

Sementara itu, sisanya ditalangi oleh dana haji yang dikelola BPKH.

Di sisi lain, biaya masyair atau layanan yang dipatok oleh Pemerintah Arab Saudi terus naik dari tahun ke tahun sehingga biaya haji semakin membengkak.

Masduki mengatakan, dalam ajaran agama Islam pun diatur bahwa orang-orang yang melaksanakan ibadah haji merupakan orang yang harus kuat membayar.

"Kalau disubsidi yang subsidinya sampai 60 persen, itu bukan orang yg kuat bayar tapi malah justru kuat tapi disubsidi, itu yg menjadi perhatian Wapres. Jadi kenaikan ONH saya kira mutlak diperlukan ke depan," kata Masduki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com