Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harap RI Tak Bergantung pada Beras, Sedang Tingkatkan Produksi Jagung dan Sorgum

Kompas.com - 14/08/2022, 17:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah mengupayakan agar Indonesia tidak hanya bergantung pada beras sebagai bahan pangan utama.

Untuk itu, kata Jokowi, pemerintah berkomitmen meningkatkan produksi bahan pangan, seperti jagung dan sorgum.

"Diversifikasi pangan, hati-hati, kita tidak hanya bergantung pada beras tetapi harus kita mulai untuk jenis-jenis bahan pangan yang lainnya," kata Jokowi dikutip dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (14/8/2022).

Baca juga: RI Terima Penghargaan Swasembada Beras, Jokowi Berterima Kasih pada Petani

Jokowi mengungkapkan, peningkatan produksi jagung dan sorgum sudah mulai direalisasikan.

Misalnya, di Waingapu, Nusa Tenggara Timur, produksi sorgum mulai dikembangkan.

"Kemudian di beberapa provinsi, jagung yang dulu tujuh tahun yang lalu kita harus impor 3,5 juta ton jagung. Hari ini kita hanya impor kira-kira 800.000. Ini juga lompatan yang sangat besar sekali," ujarnya.

Atas hal tersebut, Kepala Negara berharap pemerintah bisa fokus mengembangkan produksi jagung ke depannya.

Sehingga, harapannya adalah Indonesia tidak lagi mengimpor jagung dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Baca juga: Jokowi Targetkan Bangun 61 Bendungan dan 4.500 Embung hingga 2024

"Kita harapkan kita terus menerus konsentrasi ke sana, Insya Allah kita tidak impor jagung lagi dalam dua sampai tiga tahun mendatang. Seperti beras yang sudah tiga tahun kita tidak impor," jelas Jokowi.

Ia menegaskan, di tengah ancaman krisis pangan di tingkat global, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi.

Selain itu, pemerintah juga menjamin ketercukupan pangan dalam negeri, sekaligus memberikan kontribusi bagi kecukupan pangan dunia.

Baca juga: Pemerintah Bakal Buka 86.000 Lahan Baru Jagung di 6 Provinsi

Diberitakan sebelumnya, dalam rapat terbatas kabinet pada Senin (1/8/2022), Jokowi mendorong jajarannya untuk meningkatkan produksi jagung nasional dari hulu hingga hilir.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, sejumlah upaya yang akan dilakukan pemerintah antara lain membuka lahan baru di sejumlah daerah, intensifikasi, ekstensifikasi, serta pemasarannya.

"(Pemerintah) akan meningkatkan produksi jagung nasional di daerah yang dimintakan baru, yaitu Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara dengan total luas lahan 141 ribu hektare dan 86 ribu (hektare) merupakan lahan baru," kata Airlangga.

Airlangga menuturkan, Jokowi juga mengarahkan agar produksi jagung ditingkatkan, salah satunya dengan mendorong bibit hasil rekayasa genetik maupun hibrida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com