JAKARTA, KOMPAS.com – Dugaan rekayasa kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J semakin kuat mengemuka. Satu per satu kepingan fakta kasus ini mulai dibuka dan terlihat benang merahnya.
Kronologi awal yang disampaikan polisi pada 11 Juli berkembang jauh berbeda. Hal ini dikuatkan dengan perubahan keterangan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, salah satu tersangka, yang mengubah keterangannya di hadapan penyidik.
Jika sebelumnya Bharada E mengaku sebagai pelaku tunggal yang menembak Brigadir J hingga tewas, keterangan itu kini berubah.
Bharada E mengaku diperintah atasan untuk membunuh Brigadir J.
Baca juga: Mengurai Alibi Brigadir RR di Kasus Brigadir J, Sandiwara atau Fakta?
Demikian pula dengan penyidik Polri yang bekerja di bawah tim khusus pimpinan Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto.
Penyidik tak berhenti pada penetapan tersangka Bharada E. Fakta selanjutnya, mengantarkan kepingan kasus ini menjerat nama-nama lainnya termasuk, Brigadir Ricky Rizal (Brigadir RR).
Brigadir RR ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Tersangka dipastikan akan terus bertambah mengingat masih ada 25 orang perwira tinggi hingga bintara yang diproses etik oleh Inspektorat Khusus Polri.
Baca juga: Pengacara Ungkap Alasan Bharada E Tak Tolak Perintah Atasan Saat Disuruh Menembak Brigadir J
Lantaran kasusnya bukan lagi baku tembak, melainkan pembunuhan berencana, diyakini ada tokoh penting yang memiliki kuasa hingga menggerakkan Bharada E dan juga Brigadir RR.
Menko Polhukam Mahfud MD yang sejak awal mencium adanya kejanggalan dalam kasus ini memastikan Polri bakal mengungkap auktor intelektual pembunuhan Brigadir J.
Keterangan Bharada E membuat kejanggalan-kejanggalan yang muncul akhirnya terjawab, meski harus dibuktikan lebih lanjut oleh aparat kepolisian.
Salah satunya adalah soal sosok di balik pembunuhan Brigadir J.
Pengacara tersangka Richard Eliezer, Deolipa Yumara, mengungkapkan kliennya diperintah atasannya untuk membunuh Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal ini diketahui Deolipa berdasarkan keterangan Bharada E saat diperiksa di Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022).