Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Bicara Realisasi Indonesia Emas 2045, Jangan Bertengkar soal Sepak Bola dan Pilpres

Kompas.com - 05/08/2022, 23:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak semua pihak tidak mudah bertengkar meski ada perbedaan pandangan dalam berbagai soal.

Menurut dia, hal itu harus dilakukan sebagai salah satu cara agar mampu merealisasikan visi Indonesia Emas pada 2045.

"Jangan bertengkar, urusan sepak bola, Pilpres, urusan beda baju dan sebagainya," kata Ridwan dalam acara 10 tahun forum pemred, di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menilai, jika terus menerus bertengkar, mewujudkan Indonesia Emas akan semakin sulit.

Baca juga: Fokus Kerja Jadi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil: Elektoral Buah dari Kerja Baik

Apalagi, jika Indonesia bercita-cita ingin bersaing dengan negara-negara maju. Bakal sulit jika di dalam negeri penuh dengan pertengkaran.

"Ini negara kebanyakan bertengkar di dalam dapur urusannya sendiri, sehingga tidak punya waktu untuk mengejar tadi, negara-negara yang sudah maju," ujarnya.

Berikutnya, Indonesia juga harus luar biasa dalam sumber daya manusia (SDM).

Akan tetapi, Emil menyadari Indonesia masih memiliki tantangan di bidang pengentasan masalah stunting pada anak.

"Kita masih banyak stunting, 25 persen anak-anak kita masih stunting. Stunting itu akan melahirkan 2045 generasi beban negara, generasi bansos dan sebagainya," tutur Emil.

Hal ketiga yaitu Indonesia mesti fokus pada tantangan ekonomi yang ada jika ingin mencapai tahun emas pada 2045.

Emil memberikan contoh tantangan ekonomi yang tengah menjadi prioritas pemerintah saat ini, mulai dari hilirasi industri agar mengurangi ekspor bahan mentah (raw material).

“Empat tahun lalu cuma (ekspor RI) mencapai Rp 15 triliun, gara-gara Bapak Jokowi hilirisasi sekarang (ekspor mencapai) Rp 280 triliun. Keren,” kata dia.

Emil melanjutkan, di sisi lain ekonomi digital juga menjadi fokus Pemerintah Daerah. Ia memberikan contoh daerahnya, Jawa Barat yang diklaim telah membuat desa digital.

“Sekarang memberi makan lele sudah pakai ponsel, ngasih makan ayam sudah pakai ponsel, itu masa depan ekonomi digital kita,” tuturnya.

Baca juga: Fokus Kerja Jadi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil: Elektoral Buah dari Kerja Baik

Emil juga mengeklaim, Jawa Barat sudah menerapkan peran ekonomi hijau. Misalnya, melakukan subsidi menggunakan mobil listrik, sehingga diharapkan pada 2030 penggunaan mobil bensin dapat ditekan.

“Selain itu, kita harus sudah mulai (ekonomi hijau) Allah sudah berikan berkah panas, air, angin, mulai dari 450 ribu megawatt dari EBT dan 300 juta penduduk indonesia hanya sanggup menghabiskan setengahnya, sisanya kalau kita bisa ekspor suatu hari negeri paling luar biasa indonesia,” pungkas Emil.

Visi Indonesia Emas 2045 dicanangkan pemerintah. Visi tersebut bertujuan agar Indonesia menjadi negara maju dengan manusia yang memiliki kualitas unggul dan menguasai teknlogi serta ilmu pengetahuan.

Visi tersebut juga bicara soal kesejahteraan rakyat yang merata serta ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan yang kian kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com