Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kondisi di Taiwan Memanas, Ketua Komisi I DPR Minta Kemenlu Prioritaskan Keselamatan WNI

Kompas.com - 05/08/2022, 17:16 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Meutya Hafid meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan untuk mewaspadai situasi di wilayah itu.

Ia pun mengingatkan pemerintah bahwa kepentingan nasional Indonesia mencakup keamanan dan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan.

"Itu adalah hukum tertinggi yang mesti kita junjung tinggi," ujar Meutya, dikutip dari keterangan persnya, Jumat (5/8/2022).

Karena itu, politisi perempuan Partai Golkar itu meminta Kemenlu untuk menyiapkan pola komunikasi yang paling efektif dengan semua WNI di Taiwan.

Baca juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Fraksi PKS DPR Usul Bentuk Pansus Hak Angket

"Penting bagi Kemenlu untuk menyiapkan komunikasi yang efektif agar dengan satu langkah, perwakilan Indonesia di Taiwan bisa mengumpulkan semua WNI dalam persiapan evakuasi,"  kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar itu.

Selain itu, Meutya juga mengingatkan pemerintah mengenai jalur evakuasi dan titik kumpul semua WNI.

"Angka 300.000 itu jumlah yang banyak. Karena itu semua persiapan perlu dilakukan secara cermat agar tidak terjadi kepanikan pada waktu evakuasi," jelas anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara (Sumut) I tersebut.

Hal penting yang tidak boleh ketinggalan, sebut dia, adalah transportasi untuk mengangkut semua WNI.

Baca juga: Soal Target Pemilu 2024, AHY Ingin Demokrat Raih 14-15 Persen Kursi DPR

“Kemenlu diminta sejak dini bekerja sama dengan maskapai penerbangan maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar evakuasi berjalan aman dan lancar,” pesannya.

Sebagai informasi, situasi di Taiwan semakin memanas dalam dua hari terakhir. Kondisi ini terjadi setelah Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Selasa (2/8/2022).

Menurut berita yang beredar, aksi Pelosi itu membuat China geram. Negara ini bahkan sempat melakukan latihan militer sesaat setelah kunjungan Pelosi di Taiwan.

Sejumlah latihan militer yang dilakukan China, di antaranya menembakkan roket ke arah Taiwan dan mengarahkan kapal perang ke Selat Taiwan.

Baca juga: Dianggap Berlebihan, China Luncurkan 11 Rudal Setelah Ketua DPR AS Kunjungi Taiwan

Meutya melaporkan, situasi 300.000 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Taiwan masih aman hingga saat ini.

“Namun, situasi di Taiwan bisa berubah sangat cepat, tergantung berbagai hal, seperti respons Taiwan dan AS atau situasi dalam negeri China sendiri,” tutur Meutya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com