Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: PMK Makin Landai, tetapi Kita Tak Boleh Abai

Kompas.com - 04/08/2022, 18:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, tren penularan penyakit kuku dan mulut (PMK) semakin melandai.

Meski demikian, dia mengingatkan masyarakat agar tidak abai terhadap perkembangan penularan penyakit itu.

"PMK makin landai nih, makin turun dan semua yang mengkawatirkan Idul Kurban kemarin ternyata kami bisa kendalikan. Ya Alhamdulillah karena ini virus maka kita enggak boleh pede, enggak boleh abai," ujar Syahrul di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/8/2022).

"Kepanikan juga enggak boleh berlebihan. Karena ini ternyata lima provinsi zero case, Insya Allah zero case. Apakah memang sudah berhenti? Enggak, sama juga kita harus vaksin terus," kata dia.

Baca juga: Gorontalo Perketat Masuknya Ternak Setelah PMK Diketahui Menjangkiti Maros

Syahrul pun mengungkapkan, sapi yang positif tertular PMK atau menjadi carrier penyakit tersebut sudah dipotong.

Pemerintah pun sudah memberikan ganti rugi Rp 10 juta per ekor sapi yang dipotong karena tertular PMK.

Selain itu, setiap pemotongan sapi yang tertular diawasi secara ketat oleh petugas.

"Semua yang kena PMK sudah dalam deteksi kita sepenuhnya. Dia enggak boleh bergerak bebas. Daerah merah PMK itu memang enggak boleh sedikit pun keluar hewan dari kita," ujar Syahrul.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia boleh dikatakan berhasil dalam mengendalikan penularan virus PMK.

Dia mengungkapkan, berdasarkan perkembangan penanganan PMK di Indonesia per 1 Agustus 2022, kasus terkonfirmasi PMK teridentifikasi pada 22 dari 34 provinsi.

"Data itu sekaligus menunjukkan bahwa dalam tiga minggu terakhir penularan virus PMK relatif stabil, khususnya di area zona merah," ujar Wiku dilansir dari siaran pers Satgas PMK, Kamis.

"Hal ini menyiratkan bahwa dalam tiga minggu terakhir Indonesia berhasil mengendalikan penularan virus PMK dengan mencegah penyebaran ke provinsi lain yang dibuktikan dengan pergerakan relatif stabil pada grafik area zona merah," kata dia.

Baca juga: Pemerintah: Penularan PMK Cenderung Terkendali dalam Tiga Pekan Terakhir

Meski demikian, Wiku meminta agar tetap mewaspadai adanya potensi lonjakan kasus.

Sebab, saat ini ada penambahan kasus penularan PMK yang terjadi di 279 kabupaten/kecamatan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com