Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus Golkar: Harus Ada Trik Khusus agar KIB Mau Terima Airlangga Jadi Capres

Kompas.com - 03/08/2022, 17:40 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan pihaknya harus memiliki trik khusus agar partai lain dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mau menerima Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung.

Sebab, Partai Golkar sudah final dalam menetapkan Airlangga maju capres di Pemilu 2024.

"Mau tidak mau kami harus punya trik-trik khusus bagaimana cara supaya anggota koalisi kami itu mau dan bersedia menerima ketum kami jadi capres," ujar Nusron dalam diskusi virtual, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Pekan Depan, PAN Akan Daftar Pemilu Bareng KIB

Nusron enggan membeberkan trik khusus yang digunakan Golkar untuk merayu partai di KIB, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN), agar mau mengusung Airlangga sebagai capres.

Menurutnya, itu adalah bersifat rahasia internal Golkar.

"Intinya kami berusaha meyakinkan. Tetapi kami tidak bisa memaksa, karena ini otoritasnya berbeda. Ini kita sedang berusaha intinya," tuturnya.

Adapun trik khusus itu diperlukan lantaran PPP dan PAN memiliki keinginannya masing-masing dalam menentukan capres.

Nusron hanya bisa berharap KIB mau menerima Airlangga.

"Semoga saja, kami berharap mau bersedia untuk menerima," imbuh Nusron.

KIB  belum menentukan siapa figur yang akan mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.

Baca juga: Jika Golkar Paksakan Airlangga Capres, Soliditas KIB Diprediksi Goyah

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyebut pembahasan itu baru dilakukan setelah 17 Agustus 2022. Meski begitu, ia mengeklaim komunikasi ketiganya kian intens belakangan.

“Namun kita sepakat setiap kita pertemuan tidak harus selalu dipublikasi ke media, apalagi hal yang belum matang,” ungkap Arsul ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (28/7/2022).

Meski belum sepakat tentang figur capres-cawapres KIB, namun masing-masing parpol didalamnya masih kekeh mengajukan ketua umumnya masing-masing sebagai kandidat capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com