JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan yang tengah dilakukan Polri terkait kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo.
Ia meyakini bahwa Polri melalui tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, akan bekerja maksimal untuk menyelesaikan kasus ini secara profesional.
"Sejauh ini merja telah bekerja secara independen, terbuka, tanpa tekanan dan tidak bisa diintervensi oleh siapapun," kata Sahroni dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Kasus Kematian Brigadir J, Timsus Periksa Ahli Inafis hingga Dokter Forensik
Di sisi lain, ia berharap, agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar luas di media sosial terkait penanganan perkara ini, yang bukan bersumber dari sumber resmi.
Hal itu guna meminimalisir spekulasi yang berkembang dan belum tentu benar.
"Di saat yang bersamaan, saya juga meminta agar semua pihak tidak berandai-andai hingga menyebabkan berita liar di masyarakat,” ucap politisi Nasdem itu.
Sebelumnya, anggota kepolisian kembali mendatangi rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Ayah Brigadir J Akan Temui Mahfud Md Hari Ini
Kedatangan tim khusus yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu untuk melanjutkan penyelidikan tewasnya Brigadir J pada 8 Juli 2022.
Adapun Brigadir J tewas setelah diduga baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga pada 8 Juli 2022.
Menurut polisi, peristiwa ini bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas Ferdy.
Bharada E disebut mencoba menolong istri Ferdy Sambo.
Namun demikian, terdapat sejumlah kejanggalan dalam kasus ini. Salah satunya ditemukan luka di tubuh Brigadir J, mulai dari luka memar, luka sayat, hingga luka gores di leher seperti bekas jeratan tali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.