JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Lolly Suhenty berpesan agar buzzer-buzzer politik menjadi buzzer yang baik menjelang Pemilu 2024, yakni menjadi buzzer yang tidak menyebarkan berita bohong.
"Pesan untuk buzzer apa bu, jadilah buzzer yang baik. Buzzer yang baik itu buzzer yang tahu cara menyebarkan informasi yang benar, jadi informasi yang disampaikan tolong informasinya itu akurat," kata Lolly dalam program Gapsol Kompas.com, Selasa (2/8/2022).
Lolly mengakui, keberadaan buzzer memiliki sisi positif yakni daya jangkau yang luas untuk menyampaikan informasi.
Baca juga: Pendaftaran Parpol, Bawaslu Ingatkan KPU Beri Layanan yang Adil
Oleh karena itu, menurut dia, pesan-pesan yang disampaikan oleh buzzer haruslah pesan yang memberikan manfaat dan kebaikan bagi masyarakat, bukan memecah belah.
"Kalau informasi yang disampaikan itu membawa kebaikan buat publik, tidak memecah belah, memberikan informasi yang benar, maka buzzer ini akan ada dalam posisi yang sangat mulia, berbeda sebaliknya," kata Lolly.
Baca juga: Tinjau Helpdesk Sipol KPU, Bawaslu Tak Temui Banyak Kendala Teknis
Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyatakan, buzzer-buzzer politik di media sosial bakal jadi sasaran pengawasan dan penindakan jelang Pemilu 2024.
"Betul (buzzer akan ditindak dan diawasi). Itu kan yang paling penting karena itu kan merusak," ujar Bagja di kantor Bawaslu pada Selasa (14/6/2022).
Bagja mengungkapkan, penyebaran berita bohong, termasuk konten-konten disinformasi, merupakan salah satu ancaman pemilu yang bakal diantisipasi oleh Bawaslu selain politisasi SARA dan politik uang.
Baca juga: KPU Akan Berikan Akses Sipol untuk Bawaslu
Akan tetapi, Bagja mengakui bahwa pengawasan konten disinformasi dan hoaks, termasuk gerakan para buzzer yang rata-rata anonim tersebut, bukan pekerjaan gampang.
"Jika ada orang yang melakukan berita bohong, politisasi SARA, dan hoaks, bagaimana hukumnya di media sosial? Pertama, kami takedown, tapi susah juga, karena begitu di-takedown satu muncul 10 lagi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.