Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bansos Dikubur di Depok, Buwas Dukung Polisi Usut dan Tindak jika Bulog Terlibat

Kompas.com - 02/08/2022, 18:04 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mendukung kepolisian dalam mengusut dugaan tindak pidana korupsi di balik penemuan paket sembako bantuan sosial (bansos) Presiden yang dikubur di Kota Depok.

Menurutnya, jika polisi menemukan penyimpangan dari kejadian ini, maka oknum yang terlibat harus dipidanakan.

"Kalau ditemukan di kemudian hari ada penyimpangan, ya bagus lah. Ya harus ditindak. Kalau itu pidana, dipidanakan," ujar Buwas saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Soal Bansos Dikubur di Depok, Bulog Jelaskan Kemungkinan Keterlibatan JNE

Buwas mengatakan, jika ada oknum Bulog yang terlibat, maka polisi harus menindaknya.

Dia menekankan Bulog harus mau dikoreksi jika ditemukan pelanggaran.

"Kalau ada arahnya ke Bulog ya enggak apa-apa, kita pertanggungjawabkan, bagus dong. Harus, kita harus fair," tuturnya.

Buwas mengaku tidak takut dengan pengusutan yang sedang tim khusus Polda Metro Jaya lakukan saat ini.

Pasalnya, kata Buwas, dirinya tidak memiliki niat buruk, termasuk korupsi.

"Karena itu untuk masyarakat kita yang miskin, yang susah, masa kita bikin susah lagi. Itu saya wanti-wanti sekali di Bulog," kata Buwas.

Baca juga: Sebut Tak Ada Beras Banpres Rusak dari Bulog, Buwas: Kalau Rusak, Tanggung Jawab Transporter

Meski demikian, Buwas meyakini tidak ada penyimpangan yang Bulog lakukan di kasus penimbunan sembako bansos Presiden ini.

"Setahu saya enggak ada ya penyimpangan, kesengajaan," imbuhnya.

Sebelumnya, penyelidikan kasus penimbunan sembako bansos Presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Depok, diambil alih Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, kasus yang mulanya diselidiki oleh Polres Metro Depok itu akan dilanjutkan penyelidikannya oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Baca juga: Inspektorat Jenderal Kemensos Duga Beras Bansos yang Dikubur di Depok Bukan Milik Mereka

"Jadi kasus ini akan ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Sehingga dibentuk lah tim yang lebih besar di polda yang dipimpin Direktur Reserse Kriminal Khusus," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Selasa (2/8/2022).

Pengambilalihan ini dilakukan untuk mengungkap dugaan unsur pidana dalam penemuan sembako yang disebut rusak dan dikubur oleh pihak JNE Express, selaku mitra penyalur bansos Presiden.

"Ini untuk mengungkap persoalan yang ada. Apakah betul ada di situ unsur pidananya dan sebagainya. Sehingga dibentuklah tim yang lebih besar yaitu di Polda Metro Jaya yang dipimpin Dirreskrimsus," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com