JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dihebohkan oleh temuan satu kontainer sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di sebuah lahan kosong di wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Saat ditemukan pada Jumat (29/7/2022), sembako itu terkubur di kedalaman 3 meter.
Sembako bertuliskan "Bantuan Presiden" ini terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur. Saat ditemukan, bahan-bahan pokok tersebut sudah dalam keadaan busuk dan berjamur.
Belakangan, terungkap bahwa sembako itu ditimbun oleh perusahaan jasa pengiriman logistik JNE. Dalih JNE, sembako itu dikubur karena sudah rusak.
Baca juga: Soal Timbunan Bantuan Presiden di Depok, Menko PMK: Beras Rusak Tak Boleh Dibagi ke Masyarakat
Penemuan ini pun menimbulkan tanda tanya besar. Polisi kini tengah menyelidiki ada atau tidaknya unsur pidana dalam kasus ini.
Pemerintah juga sedianya sudah angkat bicara. Hanya saja, pernyataan pemerintah belum menjawab tanda tanya di balik penimbunan sembako bantuan sosial ini.
Terkait ini, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan bahwa bansos tersebut diberikan saat dirinya belum menjabat sebagai menteri sosial.
Sebagaimana diketahui, Risma baru menjabat Mensos pada akhir Desember 2020. Sebelum itu, kursi Menteri Sosial diisi oleh Juliari Batubara.
"Jadi yang jelas itu bukan zaman saya ya," kata Risma di halaman kantor Bupati Lombok Timur, NTB, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Pemerintah Bentuk Tim, Cek Temuan Beras Bantuan Presiden yang Dikubur di Depok
Risma mengatakan, ketika dirinya menjabat sebagai Mensos, Presiden Joko Widodo berpesan ke dirinya agar tidak memberikan bantuan dalam bentuk barang, tetapi berupa uang.
"Sehingga, saat saya mulai (menjadi menteri), membantu dalam bentuk uang," ujarnya.
Sementara, Direktur Perlindungan Korban Bencana Sosial Kemensos RI Mira Riyanti saat diperiksa polisi pada Senin (1/8/2022) mengatakan, pihaknya tak pernah bekerja sama dengan JNE dalam penyaluran bansos presiden.
Kepada penyidik, Mira hanya menjelaskan soal kerja sama Kemensos dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait ini.
"Yang bersangkutan menerangkan pada intinya kemensos bekerja sama dengan Bulog dalam rangka penyaluran Bansos berupa beras dari pemerintah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Senin.
Menurut Zulpan, pihak Kemensos tidak mengetahui soal kerja sama Bulog dengan PT DNR selaku pemenang tender pengadaan paket bansos, juga JNE sebagai penyalur ke penerima manfaat.
"Kemensos RI, menurut keterangan yang bersangkutan, tidak mengetahui terkait kerja sama Bulog dengan vendor yaitu PT DNR, apalagi dengan JNE," kata Zulpan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga sudah angkat bicara terkait ini.
Dia bilang, jika memang sembako itu ditimbun karena rusak, maka ini menjadi kewenangan JNE sebagai pihak penyedia layanan pengiriman. Muhadjir mengatakan, penimbunan tersebut bukan urusan pihaknya maupun Kementerian Sosial.