Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[VIDEO] Siapa di Balik Lengsernya Gus Dur?

Kompas.com - 02/08/2022, 12:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pada 23 Juli 2001, Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dimakzulkan dari tampuk kekuasaan.

Gus Dur dilengserkan dari jabatannya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI selaku lembaga tertinggi negara saat itu melalui Sidang Istimewa.

Padahal, dia baru menjabat sebagai presiden selama 21 bulan, terhitung sejak 20 Oktober 1999.

Baca juga: Air Mata Gus Dur Mengalir sebelum Terbitkan Dekrit

Pencopotannya itu adalah puncak konflik antara istana dengan parlemen ketika itu. 

Konflik kedua lembaga itu merambat hingga ke tengah masyarakat. 

Ribuan santri berbondong-bondong datang ke Jakarta dari berbagai daerah untuk membela Gus Dur. 

Di sisi lain, kelompok penentang Gus Dur juga tak kalah banyaknya menyemut di jalanan menuntut Sang Presiden turun tahta.

Jakarta siaga. Tank-tank disiagakan, hingga ada kabar moncong tank diarahkan ke istana.

Nuansa haru juga mewarnai momen tersebut tatkala Gus Dur tak kuasa menahan air matanya saat menerbitkan Dekrit Presiden yang membuat parlemen murka.

Baca juga: Surat Sakti Lurah Gambir yang Buat Gus Dur Tinggalkan Istana

Air mata Gus Dur mengalir bukan karena kekuasaan mantan Ketum PBNU itu sudah di ujung tanduk.

Ketika itu, Gus Dur menangis karena merasa tak berterus terang kepada para ulama hingga akhirnya para ulama terpaksa sibuk mengurus politik jelang pelengserannya.

Kisah detik-detik lengsernya Gus Dur diceritakan kembali oleh orang-orang terdekatnya, Inayah Wahid (putri keempat Gus Dur) dan Wahyu Muryadi (eks Kepala Protkoler Istana era Gus Dur).

Saksikan tayangan lengkapnya dalam Gaspol Spesial: Siapa di Balik Lengsernya Gus Dur?

Ikuti pula kisah-kisah menarik lainnya dalam liputan khusus Kompas.com "Jejak Lengsernya Gus Dur".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com