Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Partai Pandai, Parpol Besutan Farhat Abbas yang Daftar Jadi Peserta Pemilu 2024

Kompas.com - 01/08/2022, 15:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi partai politik pendatang baru bakal meramaikan panggung Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Partai Negeri Daulat Indonesia atau Partai Pandai mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (1/8/2022).

Partai tersebut merupakan besutan pengacara Farhat Abbas bersama rekan sesama advokatnya, Elza Syarief.

Baca juga: Partai Pandai Besutan Farhat Abbas Daftar Jadi Calon Peserta Pemilu 2024

Namun demikian, untuk dapat berpartisipasi sebagai peserta pemilu, Partai Pandai harus memenuhi syarat sebagaimana yang telah ditetapkan peraturan perundang-undangan.

Setelah mendaftar, dokumen kelengkapan Partai Pandai akan diverifikasi oleh KPU. Proses verifikasi berlangsung sekitar 4 bulan.

Jika memenuhi syarat, Partai Pandai dan parpol lain yang lolos akan ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu pada 14 Desember 2022.

Untuk mengenal lebih jauh, berikut sekilas tentang Partai Pandai.

Profil Partai Pandai

Partai Pandai didirikan sekitar akhir 2020 oleh Farhat Abbas yang kini menjabat sebagai ketua umum.

Dikutip dari laman resmi Partai Pandai, Farhat Abbas pernah beberapa kali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, namun belum pernah lolos.

Baca juga: Administrasi Partai Pandai Belum Lengkap, Farhat Abbas: Semoga KPU Tak Cari-cari Kesalahan

Tahun 2009 dia mencalonkan diri sebagai caleg PDI Perjuangan. Lalu, pada Pemilu 2014 dia maju dari Partai Demokrat, dan Pemilu 2019 mencalonkan diri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Tahun 2013, Farhat Abbas menjadi calon independen Bupati Kolaka, Sulawesi Tenggara. Namun, dia kalah suara.

Dalam mendirikan Partai Pandai, Farhat Abbas menggandeng rekan sesama advokatnya, Elza Syarief, yang kini menjadi wakil ketua umum.

Dokter Lois Owien juga sedianya didaulat sebagai wakil ketua umum sekaligus sekretaris jenderal Partai Pandai. Namun, Lois yang sempat disorot sosoknya saat awal pandemi Covid-19 ini meninggal dunia pada 6 Juni 2022.

Partai Pandai memiliki slogan "Ojo Adigang, Adigung, Adiguna". Dalam istilah Jawa, adigang adigung adiguna berarti nasihat untuk tidak menjadi manusia sombong dan tetap rendah hati.

Target 10 persen suara

Farhat Abbas menargetkan Partai Pandai bisa mengantongi 7-10 persen suara pemilih seandainya lolos sebagai peserta Pemilu 2024.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com