JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta agar ada penindakan hukum secara tegas terhadap para perekrut WNI yang menjadi korban penipuan kerja di luar negeri.
Hal itu disampaikan Retno usai pemerintah menyatakan 55 WNI yang menjadi korban penipuan kerja bermodus online scam di Kamboja berhasil diselamatkan.
"Sekali lagi, langkah pencegahan harus dilakukan secara serius. Kita harus tangani masalah ini dari dan sampai akarnya," ujar Retno dalam keterangan persnya pada Sabtu (30/1/2022).
"Perlu penegakan hukum yang tegas, saya ulangi, perlu penegakan hukum secara tegas terhadap para perekrut di dalam negeri," tegasnya.
Baca juga: Total 60 WNI yang Disekap di Kamboja, 55 Selamat, 5 Lagi Masih Proses Evakuasi
Retno menuturkan, penipuan kerja di luar negeri bermodus online scam terus berulang sejak 2021.
Ratusan WNI sudah diselamatkan dan dipulangkan, namun kasus serupa terus berulang dengan jumlah yang meningkat.
Retno pun menyerukan agar kesadaran masyarakat mengenai modus-modus penipuan perlu diintensifkan.
Kemudian, kerja sama lintas-negara perlu terus didorong dalam mengidentifikasi persoalan penipuan kerja antar negara.
Baca juga: Bukan Kali Ini Saja WNI Kena Tipu Tawaran Kerja di Kamboja
"Sebagai salah satu upaya pencegahan, di sela-sela pertemuan AMM PMC, yaitu pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN dan pertemuan para Menlu ASEAN dengan para mitranya, saya berencana melakukan pertemuan dengan otoritas Kamboja guna membahas langkah-langkah selanjutnya," jelas Retno.
Dia mengungkapkan, pertemuan AMM PMC akan diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, karena tahun ini Kamboja bertindak sebagai Ketua ASEAN.
"Rencana pertemuan saya ini telah saya komunikasikan kepada Menlu Kamboja untuk dapat difasilitasi. Dan Menlu Kamboja telah menyampaikan kesediaan untuk memfasilitasi pertemuan," katanya.
Baca juga: 242 WNI Jadi Korban Penipuan Loker di Kamboja Periode April 2021-Juni 2022
"Baru beberapa menit yang lalu, diperoleh konfirmasi bahwa pertemuan saya dengan Commissioner General, seperti Kapolri kalau di Indonesia, akan dilakukan pada tanggal 2 Agustus pagi di Markas Besar Kepolisian Kamboja di Phnom Penh," tambahnya.
Sebelumnya, Retno mengatakan sebanyak 55 orang WNI yang disekap di Phnom Penh, Kamboja telah diselamatkan. Seluruh WNI tersebut dalam kondisi sehat.
Para WNI itu merupakan korban penipuan perusahaan investasi fiktif.
Saat ini 5 WNI lainnya masih berproses pemindahannya atau sedang diupayakan untuk evakuasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.