Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

Catatan Muhibah Tiga Negara Jokowi

Kompas.com - 30/07/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Jokowi baru saja melakukan kunjungan maraton ke tiga negara--China, Jepang, dan Korea--dalam tempo tiga hari.

Di China, Presiden Jokowi bertemu dengan PM Li Keqiang dan Presiden Xi Jinping; di Jepang bertemu dengan PM Fumio Kishida dan kalangan bisnis; dan di Korea Selatan bertemu dengan Presiden Yoon Suk-yeol.

Kunjungan ini amat menarik, walau dilakukan secara singkat. Akan lebih menarik dan bermakna penting bila kunjungan ke ketiga itu diletakkan dalam bingkai dinamika di kawasan Indo-Pasifik.

Memang Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa ketiga negara adalah mitra strategis Indonesia di sektor ekonomi; juga mitra strategis ASEAN di isu-isu regional.

China, misalnya, adalah mitra perdagangan strategik Indonesia dengan total nilai traksaksi mencapai 110 miliar dollar AS (Jepang 32 miliar dollar AS; Korsel 18,41 miliar dollar AS) pada tahun 2021.

Di tahun yang sama, China merupakan investor terbesar ketiga di Indonesia dengan nilai investasi 3,2 miliar dollar AS (Jepang 2,26 miliar dolar AS; Korsel 1, 64 miliar dollar AS)

Angka-angka itu memberikan gambaran pentingnya ketiga negara bagi Indonesia. Karena itu, kata Menlu, secara bilateral fokus kunjungan adalah untuk memperkuat kemitraan ekonomi terutama dalam sektor perdagangan dan investasi.

Tentu, kunjungan ini juga dalam rangka presidensi G20 Indonesia yang akan mengadakan KTT Oktober mendatang di Bali.

Dipilihnya Indonesia untuk memegang Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.

Presidensi ini juga merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.

Karena itu, kehadiran para pemimpin tiga negara itu, penting dan besar maknanya. Itulah sebabnya, Presiden menemui pemimpin ketiga negara itu.

Ketiga negara itu adalah kekuatan ekonomi di Asia. Bahkan China, kekuatan ekonomi utama dunia. Ketiganya, juga "terlibat" dalam persaingan strategik di Indo-Pasifik yang di dalamnya ada AS.

Dinamika Indo-Pasifik

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan bilateral di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).Dokumentasi/Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan bilateral di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).
Ketiga negara yang dikunjungi Jokowi, menempati posisi yang penting dalam konteks dinamika Indo-Pasifik. Apalagi bila dikaitkan dengan kompetisi strategik antara AS dan China.

AS, Jepang dan China adalah kekuatan strategis di Asia Timur dan seluruh kawasan akan sangat tergantung pada ketiga negara itu dan hubungan di antara mereka.

Kata Chu Shulong (2008) dari Tsinghua University, di antara tiga hubungan bilateral, hubungan AS - Jepang, terstruktur, stabil, dan kuat sejak akhir Perang Dingin, terutama sejak pertengahan 1990-an.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com