JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin memastikan bahwa pihaknya akan menghormati hasil rapat kerja nasional (rakernas) yang akan dilakukan PPP dan PAN.
Dalam rakernas itu, salah satu agenda yang direncanakan adalah mencari figur calon presiden dari masing-masing parpol.
Baca juga: Soal Capres KIB, Waketum Golkar: Prinsipnya Kolektif Kolegial
Menurut Nurul, langkah politik yang dilakukan PPP dan PAN tidak akan mengganggu soliditas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), di mana ketiga partai tergabung di dalamnya.
“Kami akan menghormati hasil Rakernas PAN dan PPP. Semua tidak akan mengganggu kesepahaman yang telah ditandatangani,” sebut Nurul pada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).
Ia mengatakan bahwa rencana pembahasan soal siapa pasangan capres dan cawapres yang akan diusung KIB akan dibahas di kemudian hari.
Baca juga: Politisi Golkar Ingatkan Agar Parpol Hati-hati Pilih Capres yang Sekadar Populer
Namun demikian, ia memastikan bahwa Golkar telah sepakat untuk mengusung Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai capres.
“Dari kami fixed (mencapreskan) Bapak Airlangga Hartarto,” papar dia.
Ia menambahkan, tiga parpol yang tergabung dalam KIB memiliki posisi yang seimbang. Meskipun Golkar memiliki perolehan suara tertinggi pada Pemilu 2019 lalu, namun Nurul memastikan bahwa PAN dan PPP memiliki nilai tawar yang setara.
Baca juga: PPP Ungkap Ada Partai Non-Parlemen Mau Gabung dengan KIB
“Prinsipnya kolektif kolegial. Semua akan dibicarakan dan diputuskan bersama,” ungkapnya.
Adapun Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyampaikan komunikasi di internal KIB kian erat.
Ia menjelakan, pembahasan soal capres-cawapres yang bakal dilakukan setelah 17 Agustus 2021.
Nantinya ketiga parpol dalam koalisi berhak mengajukan kandidat capresnya masing-masing untuk dibahas.
Baca juga: PPP: KIB Terbuka untuk Ganjar, Puan, Anies hingga Erick Thohir, tapi...
“Misalnya di Golkar ada Airlangga. PAN nanti akan ada proses rakernas dengan calon nama dan PPP juga di mukernas akan menyebut nama-nama, baru dari situlah kami bekerja,” kata Arsul ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Diketahui dari hasil Pemilu 2019, Partai Golkar berhasil menguasai 85 kursi di Parlemen, kemudian PAN 44 kursi dan PPP 19 kursi.
Ketiganya sepakat membentuk koalisi pada 12 Mei 2022. Lalu nota kesepahaman koalisi ditandatangani pada 4 Juni 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.