Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Terima Uang dari Bupati Mamberamo Tengah, Nowela: Saya Diundang Nyanyi

Kompas.com - 29/07/2022, 15:55 WIB
Syakirun Ni'am,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemenang audisi Indonesian Idol 2014 Nowela Elisabet Mikelia Auparay diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait aliran dana dari Bupati Mamberamo Tengah Papua Ricky Ham Pagawak.

Setelah turun dari ruang penyidik di lantai dua Gedung Merah Putih KPK, Nowela tak menampik dirinya menerima uang dari buron KPK itu karena penampilannya sebagai penyanyi.

"Pokoknya itu profesional. Saya diundang nyanyi jadi (ada) kontraknya. Sebenarnya sama manajer saya kontraknya, cuman kebetulan karena nama saya yang diundang nyanyi," kata Nowela saat ditemui awak media di KPK, Jum'at (29/7/2022).

Diketahui, Ricky ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek di Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah.

Baca juga: Korem 172/PWY Pastikan Tidak Ada Anggota TNI yang Terlibat Kaburnya Bupati Mamberamo Tengah

Lebih lanjut, Nowela menjelaskan saat itu ia diundang untuk acara Partai Demokrat. Acara tersebut berlangsung pada 2021.

"Acara partai (Demokrat)," kata Nowela.

Nowela mengaku sebenarnya dirinya diundang beberapa kali oleh Ricky Ham Pagawak. Namun, jadwal manggung itu urung terlaksana karena terjadi cuaca buruk di Jayapura saat dirinya tiba.

Akibatnya, ia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Mamberamo Tengah dengan pesawat.

"Cuacanya buruk saya enggak bisa terbang ke Mamberamo Tengah. Jadi saya terbang lagi ke Jakarta," ujar Nowela.

Baca juga: 4 Polisi Ditahan Terkait Kasus Bupati Mamberamo Tengah, Bertugas sebagai Ajudan dan Walpri

Nowela enggan menyebutkan jumlah uang yang ia terima dari buron KPK itu.

Meski demikian, ia mengaku penyidik KPK tidak memintanya untuk mengembalikan uang yang ia terima dari Ricky saat diundang menyanyi.

"Tidak sih, saya cuma dimintai keterangan saja," ujarnya.

Diketahui, selain menjabat sebagai bupati, Ricky juga duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua.

Ricky melarikan diri diduga ke Papua Nugini beberapa waktu setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Buru Bupati Mamberamo Tengah, KPK Cek Kerja Sama Ekstradisi Indonesia-Papua Nugini

Kepolisian Polda Papua menyebut Ricky tidak ditemukan di lokasi saat hendak dijemput paksa penyidik. Ricky sempat terlihat di Jayapura pada 13 Juli.

Keesokan harinya, Ricky terlihat di Pasar Skouw, perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Setelah itu jejak Ricky menghilang.

Pada hari berikutnya, KPK menetapkan Ricky dalam daftar pencarian orang (DPO). Lembaga antirasuah itu kemudian memeriksa sejumlah orang terdekat Ricky.

Dalam konferensi pers Kamis (28/7/2022) malam Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait upaya memburu Ricky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com