Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Gus Dur yang Tak Pernah Menyimpan Dendam terhadap Lawan Politiknya

Kompas.com - 27/07/2022, 11:06 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada perasaan marah, sakit hati dan rasa jengkel yang dirasakan oleh keluarga Abdurrahman Wahid setelah pelengseran jabatan Presiden pada 23 Juli 2001 silam.

Keluarga Presiden Keempat Indonesia itu merasa tak sepantasnya Gus Dur diperlakukan layaknya seorang kriminal, dipaksa turun dari jabatan yang diraih secara konstitusional.

Baca juga: Cerita Gus Dur Minta Belikan Rawon ke Wartawan karena Tak Bawa Uang

Kemarahan itu diwakili oleh Alissa Qotrunnada, anak pertama Gus Dus saat ditemui Kompas.com di kantornya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Jumat (23/7/2022).

"Saya marah (waktu itu), sakit hati saya karena ini orang (Gus Dur) hidupnya untuk bangsa dan negara, kok diperlakukan seperti ini, itu kemarahan saya," kata Alissa.

Dia marah karena kredibilitas ayahnya sebagai seorang presiden bisa dibuktikan, dan sejarah sudah mencatatnya hingga saat ini.

Baca juga: Drama Panjang Gus Dur Jadi Presiden: Diawali Mundurnya Habibie, Bersaing dengan Megawati

Alissa juga sempat membandingkan bedanya rezim Soeharto jatuh dengan pelengseran Gus Dur.

Suharto jelas memiliki kebijakan yang kontroversial dan menyebabkan beragam kesusahan di tengah masyarakat, seperti pemaksaan transmigrasi misalnya.

Tapi berbeda dengan Gus Dur, apa yang dilakukan presiden keempat ini dinilai sangat sesuai dengan konstitusi yang ada di negeri ini.

"Jadi kok (malah diperlakukan) gini banget?" kata dia.

Tapi amarah itu hanya tinggal kenangan, Alissa mengatakan saat itu memang seluruh anak-anak Gus Dur merasa marah, kecewa melihat pelengseran ayah mereka.

Baca juga: Pertengkaran Gus Dur dengan Megawati dan Politik Nasi Goreng

Mereka sudah memaafkan hal itu. Kata "dendam" bahkan tak dikenal di keluarga Ciganjur (kediaman Gus Dur). Alissa menyebut, "kami kesulitan untuk dendam karena Gus Dur sendiri enggak dendam."

Gus Dur tidak memberikan pesan secara khusus melalui kata-kata kepada anak-anaknya agar tidak menaruh dendam kepada lawan-lawan politiknya.

Dia hanya memberikan contoh secara langsung, semisal petinggi Partai Golkar Akbar Tanjung yang setiap tahun sowan ke kediaman Gus Dur di Ciganjur.

Tak pernah ada penolakan, Gus Dur bahkan menjamu Akbar Tanjung seperti tamu pada umumnya.

"Gus Dur itu bisa membedakan mana yang urusan politik (dan mana urusan) dengan orang," ucap Alissa.

Baca juga: Kisah Dinas Luar Negeri Gus Dur: Sarapan di Paris, Siang Makan di Roma, Malam di Swiss

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com