JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi partai politik yang bernama Poros Tengah adalah salah satu kelompok yang ikut mendukung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sehingga terpilih menjadi presiden Indonesia pada 1999.
Tokoh yang menggagas koalisi Poros Tengah adalah Amien Rais. Saat itu dia merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional.
Koalisi Poros Tengah berisi kumpulan partai-partai Islam yang terbentuk selepas Presiden Suharto menyatakan berhenti dan berakhirnya rezim Orde Baru.
Pembentukan koalisi itu disebut sebagai langkah partai-partai berasas Islam untuk mengimbangi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Walau tidak menang mutlak, tetapi PDI-P meraih 34.000.000 suara atau hampir 34 persen dalam pemilihan umum legislatif yang digelar pada Juni 1999.
Baca juga: Air Mata Gus Dur Mengalir sebelum Terbitkan Dekrit
Saat itu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri diperkirakan berpeluang besar terpilih sebagai presiden dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Proses pemilihan presiden saat itu masih melalui mekanisme pemungutan suara di MPR.
Di sisi lain, PAN pada Desember 1998 menyatakan akan mengusung Amien Rais sebagai calon presiden. Namun, pada Pemilu 1999 mereka hanya mendapatkan 34 kursi di DPR.
Amien Rais sebagai tokoh penggerak reformasi pada awalnya mendukung Megawati.
Akan tetapi, sikapnya berbalik selepas pemilihan umum 1999 membentuk koalisi Poros Tengah.
Baca juga: Damai Sesaat di Istana, Kala Gus Dur Selesai Shalat Malam Jelang Dilengserkan MPR...
Salah satu alasan partai-partai Islam itu menolak mendukung Megawati sebagai presiden adalah karena persoalan gender.
Partai-partai yang saat itu bergabung dalam koalisi itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan (PK), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Kemunculan Gus Dur sebagai Presiden RI cukup mengejutkan, utamanya bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).
Alasannya, hingga detik-detik terakhir Sidang Umum MPR 1999, sosok capres lebih mengarah kepada Habibie atau Megawati.
Baca juga: Cerita Wartawan Saat Gus Dur Dilengserkan: Menginap di Istana hingga Antarkan ke Lapangan Monas
Di samping itu, PKB sebagai partai yang didirikan Gus Dur hanya menduduki peringkat ketiga dalam Pemilu. Alasan lain, tentu saja adalah masalah kesehatan.