JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak Kepolisian mengungkapkan alasannya melakukan mutasi terhadap adik dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bripda LL Hutabarat ke Polda Jambi dari Mabes Polri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, mutasi itu merupakan permintaan dari Bripda LL.
“Jadi masalah mutasi itu adalah permintaan yang bersangkutan untuk dapatnya bisa kembali ke Jambi,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7/2022) malam.
Baca juga: Adik Brigadir J Dimutasi dari Mabes Polri ke Polda Jambi, Pengurusan Pemindahan Sejak Januari 2022
Dedi menambahkan, mutasi itu juga dilakukan dalam rangka membuat Bripda LL lebih dekat dengan keluarganya.
Ia memastikan, permintaan Bripda LL untuk ditugaskan ke Polda Jambi sudah dipenuhi oleh Mabes Polri.
“Karena adik Brigadir Yoshua sudah dimutasikan ke Polda Jambi dalam rangka lebih dekat keluarga memberikan support kepada orangtuanya,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, informasi Brigadir LL Hutabarat dimutasi ke Polda Jambi dikonfirmasi oleh pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak.
Baca juga: Adik Brigadir J Dimutasi dari Mabes Polri ke Polda Jambi, Keluarga: Murni Permintaan Kami
Menurut dia, Bripda LL Hutabarat telah dimutasi sejak beberapa hari lalu dari Mabes Polri ke Polda Jambi.
"Infonya seperti itu ya (mutasi ke Polda Jambi). Sudah beberapa hari yang lalu," ujar Martin saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022).
Diketahui, berdasarkan penjelasan polisi, telah terjadi peristiwa dugaan baku tembak yang menewaskan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022).
Polisi menyebutkan Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke istri Irjen Ferdy Sambo, PC.
Baca juga: Polri: Ferdy Sambo dan Istri Sudah Diperiksa Terkait Kasus Kematian Brigadir J
Hal itu kemudian membuat PC berteriak dan diketahui Bharada E.
Saat Bharada E menanyakan soal teriakan tersebut, Brigadir J disebut memulai tembakan sehingga terjadilah dugaan baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Kendati demikian, pihak keluarga menduga kematian Brigadir J memiliki kejanggalan. Sebab, jenazah Brigadir J juga dipenuhi luka selain luka tembak, seperti luka sayat dan 2 jari putus.
Baca juga: Mencuatnya Dugaan Pembunuhan Berencana di Balik Kematian Brigadir J
Dalam mengusut kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah membentuk tim khusus yang melibatkan unsur eksternal Polri, yakni Kompolnas dan Komnas HAM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.