JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Pada Senin (18/7/2022) kemarin, pemerintah mencatat ada penambahan 3.393 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, jumlah kasus aktif Covid-19 saat ini pun mencapai 28.506 kasus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, peningkatan kasus di Indonesia yang terjadi akibat menyebarnya subvarian BA.4 dan BA.5 tidak mencapai puncaknya dalam waktu cepat.
Baca juga: Syarat Vaksin Booster Mulai Berlaku, Cek Lagi Tempat dan Moda Transportasi yang Mewajibkannya
Budi mengatakan, situasi Covid-19 di Indonesia saat ini tidak berlangsung dengan cepat, tetapi terus naik secara perlahan, berbeda dari negara-negara lain yang bisa mencapai ratusan ribu kasus per hari.
"Indonesia itu mirip dengan India di mana kenaikannya tidak cepat, tetapi perlahan naik terus, dan kita belum melihat puncaknya tercapai dengan cepat seperti yang terjadi di negara-negara yang lain," kata Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7/2022).
Budi menjelaskan, subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki sifat vaccination evasion sehingga mampu menembus perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Wisata Dieng Belum Wajibkan Vaksin Booster bagi Pengunjung
Dengan demikian, kemungkinan masyarakat terinfeksi subvarian ini sangat terbuka meski sudah divaksinasi.
Kendati demikian, Budi menegaskan, hal itu bukan berarti vaksinasi tidak memiliki pengaruh bila tubuh terinfeksi subvarian BA.4 dan BA.5.
Menurut Budi, vaksinasi tetap diperlukan supaya masyarakat yang terinfeksi tidak perlu dirawat di rumah sakit, bahkan meninggal dunia.
Baca juga: Jemaah Haji Akan Divaksinasi Booster di Asrama Sebelum Dijemput Keluarga
Ia menyebutkan, data menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang paling banyak meninggal adalah orang yang belum divaksinasi atau baru divaksinasi satu dosis.
Sementara itu, pasien yang sudah divaksinasi dua dosis ataupun tiga dosis atau booster tingkat fatalitasnya berada di bawah pasien yang belum divaksinasi.