JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus polisi tembak polisi di kediaman Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri, Irjen Ferdy Sambo, masih menjadi misteri.
Insiden yang terjadi pada Jumat (8/7/2022) itu melibatkan dua orang dekat Ferdy Sambo, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E.
Keduanya terlibat aksi saling tembak, diduga berangkat dari pelecehan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.
Baca juga: Keluarga Minta Jenazah Brigadir J Diotopsi Ulang
Disebutkan oleh polisi, Brigadir J menggunakan senjata api pistol jenis HS dengan magasin berisi 16 peluru, sementara Bharada E memakai pistol Glock dengan magasin berisi 17 peluru.
Menurut polisi pula, sebanyak 7 peluru dilepaskan Brigadir J, tetapi tak satu pun mengenai Bharada E. Lalu, 5 peluru dimuntahkan Bharada E dan mengenai tubuh Brigadir J.
Peristiwa yang baru diungkap pihak kepolisian pada Senin (11/7/2022) itu menewaskan Brigadir J.
Lantas, seperti apa spesifikasi senjata yang diduga digunakan Brigadir J dan Bharada E dalam insiden maut tersebut?
Mengutip laman hs-produkt.hr, HS-9 merupakan senjata genggam semi otomatis. Pistol ini dibuat oleh HS Produkt, Kroasia.
Baca juga: Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Disebut Sudah 2 Kali Diperiksa Terkait Tewasnya Brigadir J
Dilansir dari Tribunnews.com, pabrikan HS Produkt merancang pistol HS-9 dengan standar keamanan yang tinggi bagi pengguna dan orang di sekitarnya, karena dilengkapi dengan sejumlah fitur seperti:
1. Firing pin status indicator
Penembak dapat memeriksa status pin indikator dengan melihat atau menyentuh untuk memverifikasi pin indikator.
Jika pin indikator dalam kondisi menonjol, menunjukkan bahwa sistem pemukul proyektil sudah aktif dan siap di picu dengan menarik pelatuk (trigger) untuk melakukan tembakan.
2. The loaded chamber indicator
Load chamber indicator memungkinkan penembak untuk memverifikasi, baik secara visual maupun dengan sentuhan, bahwa ada putaran di dalam chamber (ruang) amunisi pistol.
3. Trigger safety system
Senjata HS-9 dilengkapi dengan trigger safety system yang mengombinasikan sistem keamanan pada picu penarik pelatuk (trigger) untuk memicu terjadinya penembakan.
Sehingga, meski senjata terjatuh dan terlempar, tidak akan memicu terjadinya ledakan amunisi dalam chamber.
4. Grip safety
HS-9 diperkuat dengan standar keamanan grip safety yang merupakan sistem mekanis kunci pada lekukan atas grip pistol. Tembakan dapat dilepaskan jika secara bersamaan grip safety dan trigger ditekan.