Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Booster Jadi Syarat Perjalanan, Lebih dari 70 Sentra Vaksinasi Disiapkan di Jabodetabek

Kompas.com - 14/07/2022, 09:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah menyiapkan lebih dari 70 Sentra vaksinasi di wilayah Jabodetabek.

Sentra vaksinasi ini disiapkan menyusul diwajibkannya vaksinasi dosis ketiga sebagai penguat (booster) untuk syarat perjalanan dan masuk mal mulai tanggal 17 Juli 2022.

Sentra ini pun bakal bertambah terus-menerus agar warga bisa dengan mudah mendapat booster.

"Pemerintah berupaya menyediakan sentra vaksinasi di tiap daerah bekerja sama dengan Forkompinda. Khususnya di Jabodetabek sendiri pemerintah telah siapkan sekitar lebih dari 70 titik sentra vaksinasi dan akan terus bertambah," ucap Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster di Jaktim Masih Rendah, Pemkot Akan Jemput Bola ke Tiap RW

Wiku menuturkan, vaksinasi booster diwajibkan mengingat makin tingginya kasus positif harian akibat sub varian Omicron BA.4 dan BA.5.

Pada 12 Juli, kasus harian Covid-19 untuk pertama kalinya lagi mencapai angka 3.000 kasus atau tepatnya 3.361 kasus. Angkanya naik 6 kali lipat dibandingkan sebulan lalu yang masih 551 kasus/hari. Sebelumnya meski naik, kasus harian mampu ditekan di sekitar 2.000 kasus.

"Saya tekankan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin booster karena dapat melindungi kita semua agar tetap sehat," ucap Wiku.

Wiku berharap, vaksinasi booster ini bisa mencakup 30 persen dari jumlah penduduk dalam waktu dekat.

Sebab, perkembangan vaksinasi booster kini cenderung stagnan, dengan cakupan tertinggi berasal dari Bali sekitar 58,28 persen, disusul provinsi DKI Jakarta sekitar 49,76 persen.

Adapun akselerasi di Kepulauan Riau, DIY, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur belum mencapai 50 persen. Bahkan cakupannya vaksinasi di 28 dari 34 provinsi di Indonesia masih di bawah 30 persen.

"Masyarakat perlu mendukung target pemerintah yaitu mencapai cakupan setidaknya 30 persen dalam waktu dekat. Saya imbau bahwa kita perlu meningkatkan kesiapsiagaan yang lebih tinggi apalagi saat ini distribusi sub varian terbaru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5 mendominasi sekitar 81 persen dari varian Covid-19 nasional," jelas Wiku.

Lebih lanjut dia meminta masyarakat jangan takut untuk divaksinasi lengkap hingga dosis ketiga (booster). Dia bilang, seluruh vaksin yang ada di Indonesia dijamin efektivitasnya.

Baca juga: Satgas: Perkembangan Vaksinasi Booster Stagnan, di 28 Provinsi Capaiannya Masih di Bawah 30 Persen

Wiku menuturkan, efikasi vaksin yang beredar di Indonesia sudah sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berdasarkan standar WHO, standar efikasi vaksin layak adalah 50 persen, sedangkan vaksin yang ada di Indonesia lebih besar dari angka tersebut. 

Wiku menegaskan hingga kini, belum ada efikasi vaksin yang mencapai 100 persen. Bahkan untuk penyakit lain selain Covid-19.

Hal ini sudah disosialisasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setiap mengumumkan izin edar atau izin penggunaan darurat (EUA). Namun bukan berarti efektivitas vaksin meragukan.

"WHO sekalipun telah menetapkan persentase angka efikasi ideal bagi vaksin yang layak digunakan adalah 50 persen di mana semua vaksin yang ada di Indonesia memiliki efikasi di atas persentase tersebut, sehingga seluruh vaksin yang ada dijamin efektivitasnya," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com