Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Perdana Sengketa Informasi Publik Terkait Ganja Medis Digelar

Kompas.com - 13/07/2022, 17:18 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Informasi Publik (KIP) menggelar sidang pertama terkait sengketa informasi publik mengenai alasan pemerintah melarang ganja untuk keperluan medis.

Pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM) Maruf Bajammal mengatakan, sidang pertama yang digelar di Ruang Sidang Lantai 1, KIP, Gambir Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2022) pukul 09.00 WIB masih berkisar kelengkapan administrasi.

"Pada intinya seputar kelengkapan administrasi masing-masing pihak, dari kami pihak pemohon dan pihak termohon, BNN Polri dan Kemenkes," ujar Maruf saat dihubungi melalui telepon, Rabu.

Baca juga: Soal Ganja Medis, yang Bisa Dilegalkan Bukan Tanaman tapi Obat Turunannya

Maruf mengatakan, dari pihak pemohon hanya diminta mencocokkan kembali berkas yang dibawa karena pemohon dalam hal ini hanya membawa salinan saja.

Sedangkan dari pihak termohon masih kurang surat kuasa, khususnya untuk instansi Polri dan Kementerian Kesehatan.

"Dari hasil sidang semua belum bisa melengkapi sehingga sidang ditunda ke minggu depan menunggu jadwal dari pihak KIP," ucap Maruf.

Baca juga: Jangan Legalisasi Ganja Medis, Guru Besar UGM: Nanti Merusak Mental

Adapun sengketa ini sudah lama dilayangkan oleh LBHM, pada 28 September 2020.

Hal yang dituntut adalah meminta pemerintah secara transparan dan menyertakan bukti ilmiah alasan ganja untuk keperluan medis ditolak di Indonesia.

Saat itu, pemerintah menyebut ganja di Indonesia memiliki kandungan delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) yang tinggi dan menjadi alasan kuat penolakan penggunaan ganja.

Menurut Maruf, pemerintah harus mempublikasikan bukti ilmiah bila memang benar ganja di Indonesia memiliki kandungan THC yang tinggi.

"Jangan sampai itu hanya berdasarkan opini dan stigma saja," ucap Maruf.

Menurut Maruf, informasi ini harus segera dibuka agar tidak menghambat kebutuhan ganja medis yang semakin mendesak di Indonesia.

"Termasuk juga bagi Ibu Santi Warastuti yang dalam beberapa waktu belakangan mendapat simpati besar dari publik dalam memperjuangkan pengobatan anaknya dengan ganja medis. Oleh karenanya, Pemerintah harus terbuka dan membuka atas segala informasi penolakan ganja untuk kepentingan kesehatan," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com