Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Diminta Pilih Pansel Capim KPK yang Tak Punya Konflik Kepentingan Saat Cari Pengganti Lili Pintauli

Kompas.com - 13/07/2022, 12:50 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo disarankan untuk mengisi panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK dengan orang-orang yang tidak memiliki konflik kepentingan.

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi UGM Zaenur Rohman mengungkit kinerja Pansel tahun 2019 yang justru meloloskan Lili Pintauli Siregar sebagai salah satu kandidat pimpinan KPK. 

Belakangan, diketahui bahwa Lili mengundurkan diri setelah dua kali tersandung persoalan etik.

"Saya ingin memberi masukan kepada presiden ketika menyusun Pansel, Panselnya juga harus yang tidak punya konflik kepentingan," kata Zaenur saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Ia menyarankan agar pansel yang dibentuk Presiden kelak untuk mencari pengganti Lili, diisi oleh pakar yang memiliki latar belakang beragam serta kredibilitasnya tak dipertanyakan lagi.

Baca juga: ICW Desak Polisi dan Kejaksaan Agung Usut Dugaan Gratifikasi Lili Pintauli

Zaenur juga mengingatkan agar Jokowi tidak memilih anggota pansel yang diduga memiliki kedekatan dengan pihak-pihak tertentu.

"Ada beberapa catatan khusus terhadap Pansel (2019)," ujar Zaenur.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar mengundurkan diri sesaat sebelum sidang atas dugaan pelanggaran etik yang ia lakukan digelar. Padahal masa jabatannya masih berlangsung hingga 2023.

Lili dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK karena diduga menerima gratifikasi dari pihak Pertamina. Ia mendapatkan fasilitas tempat menonton MotoGP Mandalika dan penginapan mewah dengan nilai total Rp 90 juta.

Namun, belum sempat dugaan pelanggaran itu dibuktikan, Dewas menyatakan sidang etik itu gugur dan dihentikan.

Baca juga: Kinerja Pansel Capim KPK saat Loloskan Lili Pintauli Diungkit

Selain dugaan gratifikasi ini, Lili juga pernah dinyatakan melanggar etik karena menjalin komunikasi dengan pihak yang sedang berperkara dengan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com