MEKKAH, KOMPAS.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama mulai melakukan simulasi untuk mengantisipasi puncak ibadah Haji di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Mereka juga membentuk satuan operasi (Satop) khusus buat menghadapi puncak musim haji.
Satop beranggotakan petugas PPIH yang sebelumnya bertugas di daerah kerja (Daker) Makkah, Madinah, maupun Bandara.
Personel Satop dari tiga Daker itu akan dibagi. Untuk Arafah akan diisi Daker Bandara; lantas yang bertugas di Muzdalifah diisi Daker Makkah dan Mina akan diisi Daker Madinah.
“Personelnya hampir sama perwakilan Daker-daker. Jadi Daker ketika masuk ke Armuzna tidak lagi dinamai Daker,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat, kepada wartawan di ruang Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Agama, Rabu (29/6/2022).
Arsyad mengatakan, PPIH juga membentuk tim monitoring yang akan mengawasi seluruh proses pergerakan jemaah saat pelaksanaan puncak ibadah haji di kawasan Armuzna.
Baca juga: Kemenag: Total 76.421 Calon Haji Sudah Diberangkatkan
Menurut Arsyad, pergerakan seluruh jemaah haji ke Armuzna akan dimulai sejak 8 Zulhijah 1443 Hijriah pagi waktu Arab Saudi.
Untuk mengantisipasi kepadatan, PPIH dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah menggelar simulasi pergerakan jemaah haji ke kawasan Armuzna.
Arsyad mengatakan, pada musim haji tahun ini dengan pembatasan jumlah jemaah sebanyak 1 juta orang, proses pergerakan jemaah haji Indonesia diperkirakan bisa selesai pukul 17.00 waktu setempat.
Sedangkan dalam musim haji di luar kondisi pandemi, proses pergerakan jemaah haji dari Mekkah menuju kawasan Armuzna biasanya dimulai pukul 07.00 dan selesai pukul 00.00 waktu setempat.
Setelah itu, para jemaah haji akan melakukan rangkaian ibadah puncak haji yakni wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah.
Baca juga: Tangis Siti Lepas Suami Pergi Haji Gantikan Ibunya Meninggal karena Covid-19
Usai melaksanakan wukuf, kata Arsyad, selepas Maghrib jemaah akan dipindahkan ke kawasan Muzdalifah.
"Mudah-mudahan sebelum tengah malam sudah tuntas. Biasanya dulu pergerakan ke Muzdalifah sampai pukul 01.00-02.00 dini hari,” ujar Arsyad.
Setelah itu, jemaah haji akan diminta mencari batu kerikil untuk digunakan dalam proses melempar jumrah dan bergeser ke Mina.
Dalam proses perpindahan jemaah selama masa Armuzna, PPIH bekerja sama dengan Naqabah lis-Sayyarat atau Orgnisasi Angkutan Darat Arab Saudi.