JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia merespons konten video di media sosial Instagram yang memperlihatkan penganiayaan terhadap seorang laki-laki yang diduga sebagai warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha mengatakan, kejadian itu masih belum terkonfirmasi kebenarannya serta kaitannya dengan laporan yang didalami pihak KBRI Phnom Penh.
“Setelah dilakukan penelusuran hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi kebenaran kejadian tersebut dengan peristiwa yang menimpa 35 WNI di Bhavet,” ujar Judha dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/6/2022).
Baca juga: Kemenlu Soal Mahathir Klaim Kepri: Dapat Menggerus Persahabatan
Menurut Judha, pihak KBRI Phnom Pehn sedang menindaklanjuti laporan adanya 35 orang WNI yang terjebak di kawasan perusahaan fintech palsu dan judi online di Bhavet, Provinsi Svay Rieng, Kamboja.
Dalam kasus tersebut, pada tanggal 19 Juni 2022, KBRI Pnom Penh mengirimkan surat resmi kepada Kepolisian Svay Rieng terkait penyelamatan 35 WNI tersebut.
Judha menyampaikan, 7 dari 35 WNI tersebut telah meninggalkan Bhavet, sedangkan 28 WNI lainnya masih berada di Bhavet.
“KBRI Phnom Penh juga secara intensif terus memantau kondisi ke-28 WNI tersebut yang sejauh ini dalam kondisi yang sehat dan tidak ada indikasi penganiayaan,” ucap Judha.
Baca juga: Kemenlu Tanggapi Klaim Mahathir: Kepulauan Riau Sampai Kapan pun Wilayah NKRI
Video viral yang beredar di media sosial Instragram memperlihatkan adanya video seorang laki-laki dianiaya dengan alat setrum atau senjata kejut listrik.
Tampak pria tersebut sedang berada di tempat tidur, kemudian terlihat seseorang menyodorkan alat setrum ke pria tersebut.
Pria itu juga tampak berteriak kesakitan setiap kali alat setrum itu menyentuh bagian tubuhnya.
Dalam narasi di video akun Instagram @hiu.petarun6.74 tersebut hanya tertulis bahwa ada dugaan tindak pidana penyiksaan terhadap 30 WNI di Kamboja.
"Ijin pak Presiden @jokowi @listyosigitprabowo ketua dpr bu @ketua_dprri @puanmaharaniri Apalagi pak menteri pertahanan Menteri Pertahanan @prabowo baru berkunjung disambut meriah dan hangat olehSpecial Forces Command (Komando Pasukan Khusus/Kopassus) Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja," tulis akun tersebut.
“ada yang menyampaikan ke saya * Saya mau menyampaikan informasi Pak. ada penyiksaan 30 orang WNI di Kamboja. Mohon di ditindaklanjutin pak. Kasihan wni kita mendapat perlakuan penyiksaan di Kamboja,” demikian keterantan dalam akun tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.