JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia harus belajar dari peristiwa terjadinya perang Rusia dan Ukraina yang telah berdampak pada sejumlah elemen di dunia, termasuk stabilitas kawasan regional.
Melihat hal yang terjadi di sana, Prabowo mengatakan, TNI perlu memperbaiki struktur organisasinya, semisal dengan menentukan doktrin dan organisasi logistik.
Hal itu dikatakan Prabowo ketika memberikan pembekalan kepada peserta apel Komandan Satuan TNI Angkatan Darat di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2022).
"Pekerjaan kita tidak ringan tetapi kita tetap optimistis, kita bekerja keras," tegas Prabowo dalam keterangan tertulis Biro Humas Setjen Kemenhan.
Baca juga: Di Hadapan Komandan Satuan TNI AD, Prabowo: Nasib Bangsa di Tangan Kalian!
Dalam kesempatan ini, Prabowo menekankan salah satu tujuan nasional berdirinya negara ini adalah melindungi segenap tumpah darah dan masa depan bangsa.
“Tujuan bernegara adalah melindungi segenap tumpah darah. Karena itulah saudara-saudara harus melindungi dan menjaga masa depan negara dan rakyat,” ujar Prabowo.
“Nasib bangsa ini adalah di pundak dan di tangan saudara-saudara sekalian. Sebagai patriot tugas kita tidak ringan, kita harus bekerja keras untuk itu," lanjutnya.
Baca juga: Momen Prabowo Bertemu Hun Sen, Sahabat Lama yang Kini Jabat PM Kamboja
Prabowo juga menekankan bahwa masalah pertahanan negara perlu menjadi perhatian bersama.
"Seperti yang dijelaskan Sun Tzu dalam The Art of War. Pertahanan harus dipelajari dan tidak boleh diabaikan. Inilah yang saya katakan masa depan negara ada di pundak Anda," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.