Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Tambahan Kuota Haji Belum Jelas, Waktu Persiapan Dinilai Mepet

Kompas.com - 24/06/2022, 05:31 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Indonesia benar-benar mendapatkan tambahan kuota haji sebesar 10.000 jemaah dari Arab Saudi dinilai tidak mudah untuk dimanfaatkan.

Menurut Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Yandri Susanto, waktu persiapan yang sempit menjadi persoalan utama jika Indonesia memang benar-benar mendapatkan tambahan kuota.

"Kalau minggu depan, tinggal seminggu lagi, bagaimana ngatur orang yang berangkat. Kan banyak 10.000," kata Yandri saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Walau Indonesia memang mendapat penambahan kuota, lanjut Yandri, tidak memungkinkan melakukan persiapan bagi para jemaah dengan waktu yang mepet.

"Nanti bisa bikin berantakan," ujar Yandri.

Baca juga: Komisi VIII DPR: Tambahan Kuota 10.000 Jemaah Haji Belum Jelas

Selain itu, menurut Yandri informasi penambahan kuota jemaah haji sebanyak 10.000 orang untuk Indonesia juga belum jelas.

Yandri sebelumnya menyebutkan Indonesia mendapat tambahan kuota jemaah haji sebanyak 10.000 orang untuk musim haji 1443 Hijriah atau pada 2022.

Yandri mengatakan, informasi itu ia peroleh dari pihak Kementerian Agama pada Selasa (21/6/2022) malam.

Yandri mengatakan, tambahan kuota jemaah haji itu awalnya ada di data e-Hajj yang diterbitkan Kementerian Urusan Haji Arab Saudi.

"Awalnya ada di e-Hajj. Tapi karena mengganggu proses visa calon jemaah haji reguler, ya sekarang dikeluarkan dari e-Hajj. Artinya tambahan kuota 10.000 belum jelas sampai sekarang," kata Yandri.

Baca juga: Suhu di Saudi Tertinggi 46 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diimbau Batasi Aktivitas Luar Ruangan

Rencana menggelar rapat kerja antara Komisi VIII dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk membahas adanya tambahan kuota itu pada Kamis kemarin juga batal.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan, mereka belum mendapat surat resmi dari pemerintah Arab Saudi terkait penambahan kuota haji.

"Kita menunggu surat resmi dari sana," kata Hilman saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Hilman mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah pemerintah akan merealisasikan penambahan kuota haji tersebut mengingat waktu yang terbatas. Kemenag, kata dia, akan menunggu kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.

"Kita lihat saja kebijakan dari Saudi ya," ujarnya.

Arab Saudi pada tahun ini memberikan izin bagi 1.000.000 umat Islam dari seluruh dunia untuk penyelenggaraan ibadah haji.

Dari jumlah itu, Indonesia mendapat kuota sebesar 100.051 jemaah. Jumlah itu terdiri dari 92.825 jemaah haji reguler dan 7.226 jemaah haji khusus serta petugas panitia pelaksanaan ibadah haji (PPIH).

(Penulis : Adhyasta Dirgantara, Fitria Chusna Farisa | Editor : Diamanty Meiliana, Fitria Chusna Farisa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com