Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Masih Baru di Politik, Gibran Dinilai Berpeluang Maju di Pilkada karena Putra Jokowi

Kompas.com - 23/06/2022, 09:26 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang diusung oleh PDI-P pada Pilkada 2024.

Memang, putra sulung Presiden Joko Widodo itu masih minim pengalaman di politik. Namun, menurut Ujang, di politik hal itu tak menjadi soal lantaran Gibran merupakan anak dari presiden yang kini menjabat.

"Kalau soal pengalaman ya Gibran belum ada apa-apanya karena baru menjabat wali kota berapa tahun," kata Ujang kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2022).

"Tapi, soal politik itu mengabaikan soal miskin pengalaman. Itu akan ditabrak, akan diterobos bisa jadi karena aji mumpung karena ayahnya masih menjabat sebagai presiden. Peluang itulah yang digunakan oleh Gibran untuk bisa menjadi gubernur," tuturnya.

Baca juga: Gibran Didorong Prabowo Maju pada Pilkada 2024, Seberapa Besar Elektabilitasnya?

Menurut Ujang, gelagat majunya Gibran pada pilkada mendatang sudah tampak dari manuver-manuver politiknya beberapa waktu belakangan.

Pertemuannya dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sinyal awal pencalonan Wali Kota Solo itu.

Apalagi, Gibran mengaku telah mengantongi dukungan dari dua petinggi partai tersebut.

"Itu bisa saja arah arah ke sana (maju pada pilkada) itu akan terealisasi," ucap Ujang.

Jika pada akhirnya Gibran benar-benar mencalonkan diri sebagai gubernur, menurut Ujang, peluangnya masih fifty-fifty. Dia bisa saja menang, bisa juga tumbang.

Baca juga: Kala Gibran Disarankan Maju Gubernur oleh Prabowo...

Pertarungan Gibran di pilkada kelak bergantung dari wakil gubernur yang mendampingi, partai politik yang mengusung, juga elektabilitas Gibran sendiri.

Selain itu, lawan politik dan koalisi parpol lawan juga menjadi faktor penentu.

"Semuanya akan terlihat nanti ketika sudah ada siapa pasangan calonnya, siapa koalisinya, siapa lawan politiknya, dan seberapa besar elektabilitasnya Gibran itu," tutur Ujang.

Sebelumnya diberitakan, Gibran bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik salah satunya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Jumat (17/6/2022).

Gibran blak-blakan bahwa dalam pertemuan itu dirinya mendapat dukungan untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.

"Yang namanya ketum, senior, apalagi ketemu petinggi partai, pasti banyak saran-saran. Oh ini, di sini, nanti ke depan ke sana. Pasti gitu," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Gibran Klaim Diberikan Pesan Maju Pilgub oleh Mega dan Prabowo, Puan Maharani: Bisa Saja, Kami Pertimbangkan Maju Pilkada

Selain Megawati, Gibran juga bertemu dengan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sabtu (18/6/2022). Usai pertemuan, dia mengaku mendapat saran untuk maju sebagai gubernur pada pilkada kelak.

"(Pak Prabowo) menyarankan salah satu provinsi," katanya.

Meski mengaku masih ingin fokus menyelesaikan pekerjaannya sebagai Wali Kota Solo, Gibran mengatakan akan mempertimbangkan dorongan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com