JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengusulkan agar proses pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di dekat wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tersendat sejak tahun 2018 dapat dilanjutkan kembali oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Menurut Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta, keberadaan Bendungan Lawe-Lawe bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas di wilayah IKN.
"Walaupun ketersediaan air baku dari instalasi Kementerian PUPR sudah mencukupi kebutuhan di wilayah IKN tetapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat," ujar Febry dilansir dari siaran pers KSP, Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Kunker ke Kalimantan Timur, Jokowi Akan Tinjau Kembali Titik Nol IKN
“Maka kenapa tidak disiapkan juga? Sehingga kebutuhan air bagi masyarakat sekitar IKN sudah bisa terjamin terpenuhi,” tuturnya.
Febry menjelaskan, pembangunan Bendungan Lawe-Lawe yang dimulai 2014 dihentikan pada November 2017.
Penghentian disebabkan keterbatasan fiskal Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Atas dasar itu, proyek pembangunan Bendungan Lawe-lawe diajukan untuk dilanjutkan kembali dan diselesaikan melalui kewenangan pemerintah pusat.
"Selain Bendungan Sepaku Semoi dan intake Sungai Sepaku, Bendungan Lawe-Lawe di kecamatan Penajam juga diharapkan mampu menjadi sumber daya air baku di wilayah IKN," tambah Febry.
Baca juga: Melihat Potensi Bogor Ketika IKN Pindah ke Kaltim
KSP pun akan mengadakan rapat koordinasi lanjutan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur penunjang wilayah IKN ini dengan Kementerian/Lembaga terkait.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah terus mengebut proyek Intake Sungai Sepaku di Desa Sukaraja, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Intake Sungai Sepaku itu direncanakan menjadi salah satu pemasok air baku bagi Ibu Kota Nusantara selain Waduk Sepaku Semoi, Bendungan Batu Lepek, dan Bendungan Selamayu.
Baca juga: Kajian Tol Bawah Laut IKN Dikebut, Pembangunan Mulai Agustus 2022
Direksi lapangan dari Balai Wilayah Sungai IV Kalimantan, Alesandro Sejo Luden mengungkapkan, progres proyek itu nyaris mencapai 10 persen.
"Akses jalan ke proyek inti sudah selesai dan kami sembari melakukan pengerjaan pembentukan kontur lahan sesuai denah melalui pengerukan dan penimbunan," ujar Luden saat dijumpai tim Kompas.com, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Perkuat Ketahanan Nasional di IKN, Lemhanas Gencarkan Pelatihan di Kalimantan
Tercatat, ada sekitar 90 orang pekerja dalam proyek itu. Sebagian dari mereka menjalankan 10 alat berat berupa buldozer dan ekskavator.
"Kami bekerja nyaris 24 jam dengan dua sif," ujar Luden.
Pengamatan di lapangan, proyek Intake Sungai Sepaku itu terletak sekitar satu kilometer dari Jalan Negara.
Jalan Negara sendiri adalah jalan yang menghubungkan Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara dengan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.