JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan membentuk poros ketiga melalui koalisi dengan partai politik lain untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsy mengatakan, penjajakan membentuk poros baru itu telah dilakukan sebelum PKS merayakan milad atau ulang tahun ke-20 beberapa waktu lalu.
"Sebelum milad kita sudah jalan, KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) pun juga kita mengikutin, tetapi kita enggak mau terlalu masuk ke dalam dan terkunci," ujar Aboe ditemui selepas Raapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
"Kita berharap PKS yang akan mengantarkan poros tiga, sebab kita tidak ingin hanya dua poros," ujar dia.
Baca juga: PKS Tegaskan Tak Mau Berkoalisi “Last Minute”
Adapun KIB yang dimaksud Aboe adalah koalisi yang terdiri dari Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selain KIB, kata dia, PKS aktif melakukan komunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.
"Tapi berkembangnya lain, kita lihat, maka kita ajak PKB jalan, muncul nama 'Koalisi Semut Merah'. Kita juga pada waktu yang sama sudah pendekatan dengan Demokrat dan Partai Nasdem," ujar Aboe.
Anggota Komisi III DPR ini menuturkan, PKS tidak ingin terburu-buru melakukan koalisi dengan partai yang lain.
Ia pun menyinggung kalimat yang dilontarkan Presiden Joko Widodo untuk tidak terburu-buru atau ora kesusu mempersiapkan pemilu 2024.
"Kejadian ini perlu waktu memang, yang namanya berjodoh, dan bercinta tidak bisa cepat-cepat, ora kesusu kata Jokowi, betul, jadi bertahap dan ini sudah kita lakukan," kata Aboe.
Baca juga: Ini 6 Kriteria Capres-Cawapres yang Bakal Disusung PKS di Pemilu 2024
Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan bakal membentuk poros baru atau poros ketiga untuk menghadapi pemilu 2024.
Syaikhu menuturkan, poros baru yang akan dibentuk PKS dengan partai lain bakal menyepakati satu capres dan cawapres potensial yang bisa memenangkan pemilihan presiden (pilpres) mendatang.
“Selanjutnya menyepakati capres-cawapres potensial yang memiliki peluang kemenangan yang besar pada pilpres 2024 yang akan datang guna meningkatkan kualitas demokrasi dan menghindari polarisasi bangsa,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.