Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi Ditelepon Lima Presiden Setelah Hentikan Ekspor Batu Bara

Kompas.com - 21/06/2022, 14:18 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku ditelepon oleh lima orang presiden dan perdana menteri (PM) setelah menghentikan ekspor batu bara.

Para pemimpin negara tersebut memohon agar Jokowi mengirimkan batu bara ke negara mereka secepatnya.

"Jadi ini yang rakyat juga harus diberi tahu bahwa kondisi global yang sangat berat. Waktu bulan Januari kita stop batu bara itu, ada lima presiden, PM yang telepon ke saya," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Rakernas PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

"Presiden Jokowi, mohon kita dikirim batubara ini segera, secepatnya. Kalau ndak, mati ini kita. Listrik kita mati, industri kita mati," kata dia menirukan permintaan lima pemimpin negara itu.

Baca juga: Laporan Terkini dari Kediaman Yusuf Mansur di Tangerang Usai Penggerudukan Investor Batu Bara

Dari situ, Jokowi memahami di mana kekuatan Indonesia.

Tak hanya itu, menurut Jokowi, dua hingga tiga presiden dan PM kembali meneleponnya ketika ketika Indonesia menghentikan ekspor minyak goreng.

Saat itu, Indonesia sedang berusaha memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri.

"Ada dua presiden dan PM yang telepon saya juga. ‘Pak ini kalau bapak dalam dua hari ini tidak kirim kami, akan terjadi gejolak sosial politik di negara saya. Tolong bisa dikirimkan," kata Jokowi.

"Ada itu saya cek ada stok kira-kira 3 juta ton, kemudian permintaannya 200.000 ton, ya udah dikirim aja 120 ribu ton. Dikirim," kata dia.

Baca juga: Jokowi: Subsidi untuk Bensin Besar Sekali, Bisa buat Bangun Ibu Kota

Jokowi kembali menekankan, ia menyadari bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar pada batubara, nikel, dan crude palm oil (CPO).

Namun, dia mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh terus-menerus ekspor bahan mentah.

"Tidak bisa kita terus-teruskan yang namanya ekspor itu dalam bentuk bahan mentah, itu stop. Harus mulai kita berani stop ekspor bahan mentah, kemudian kita buat barang jadi, ada industrialisasi ada hilirisasi di situ," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com