JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, 61 tahun yang lalu, tepatnya 21 Juni 1961, Presiden Joko Widodo dilahirkan.
Bersamaan dengan itu, hari ini, 42 tahun yang lalu, tepatnya 21 Juni 1970, presiden pertama RI sekaligus sang proklamator Soekarno, mengembuskan napas terakhirnya.
Jokowi lahir di Solo, Jawa Tengah, dari keluarga yang sederhana. Ayahnya menghidupi keluarga dengan berjualan kayu.
Sejak duduk di bangku SD, Jokowi sudah membantu keluarganya mencari nafkah dengan berdagang. Uang yang ia hasilkan untuk keperluan sekolah hingga jajan sehari-hari.
Saat teman-temannya pergi ke sekolah dengan sepeda, Jokowi memilih untuk tetap berjalan kaki.
Baca juga: Profil Joko Widodo, dari Tukang Mebel Jadi Presiden Ke-7 RI
Jokowi mengenyam pendidikan dasar sejak tahun 1973. Ia bersekolah di SD Negeri 112 Tirtoyoso Solo.
Dia lantas melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 1 Surakarta pada tahun 1976. Lalu, pada tahun 1980, dia meneruskan pendidikan ke SMA Negeri 6 Surakarta.
Lepas dari bangku SMA, Jokowi melanjutkan studi ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ia meraih gelar S1 dari Fakultas Kehutanan UGM.
Baca juga: Pesan Megawati kepada Presiden Joko Widodo Lima Tahun Lalu
Lulus dari bangku kuliah, Jokowi muda sempat bekerja di sebuah perusahaan BUMN di Aceh. Ia harus bekerja keras di tengah hutan.
Pekerjaan itu rupanya tak membuat Jokowi bertahan lama. Tahun 1988, Jokowi yang sudah memperistri Iriana kembali ke Solo.
Ia lantas bekerja di pabrik milik pamannya, hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan memulai usaha mebelnya sendiri.
Usaha yang mulanya berjalan dengan kondisi sederhana lambat laun berkembang. Dari yang awalnya skala regional, usaha Jokowi meluas sampai pasar nasional, hingga akhirnya merambah pasar mancanegara
Kesuksesan bisnis mebel ini akhirnya menggerakkan Jokowi untuk mulai aktif dalam kegiatan sosial. Ia dan beberapa rekan pengusaha menggagas terbentuknya organisasi pengusaha mebel nasional cabang Solo yang bernama Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia atau Asmindo.
Dari situlah, rekan-rekan satu organisasi Jokowi mendorongnya untuk terjun ke politik dan mencalonkan diri di Pilkada Solo 2005.
Singkat cerita, Jokowi bergabung dengan PDI-P. Dia memulai debut karier politiknya di Pilkada Solo 2005 berpasangan dengan sesama kader PDI-P, FX Hadi Rudyatmo.