JAKARTA, KOMPAS.com - Partai-partai politik mulai pasang kuda-kuda buat mempersiapkan diri buat menghadapi pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden-wakil presiden (pilpres) pada 2024. Sebagai partai yang lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Partai Nasdem juga tak mau ketinggalan ikut berkompetisi dalam suksesi kepemimpinan nasional.
Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, turut dibahas soal bakal calon presiden yang layak diusung pada Pilpres 2024.
Rakernas itu menghimpun usulan dari 34 dewan perwakilan wilayah (DPW) Partai Nasdem buat bakal calon presiden.
Dari hasil penjaringan, 32 DPW mengusulkan untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Sedangkan 29 DPW mengusulkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk diusung sebagai bakal capres 2024.
Baca juga: Soal Anies yang Paling Dijagokan Kader Nasdem Jadi Capres, tetapi Belum Tentu Diusung...
Nama-nama tokoh lain yang muncul dalam Rakernas dan dinilai layak diusung sebagai bakal capres adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir (16), Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (14), Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (13), serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Solahudin Uno (1).
Hal yang unik pada Rakernas kali ini adalah posisi Partai Nasdem terhadap Anies.
Sebab, pada pemilihan kepala daerah Provinsi DKI Jakarta pada 2017, Partai Nasdem merupakan pendukung dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Selain Nasdem, ada tiga partai lagi yang mengusung duet Ahok-Djarot, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Hanura.
Pilkada DKI Jakarta 2017 dinilai para pakar politik sebagai pemilihan kepala daerah terburuk karena penuh perselisihan, termasuk isu SARA.
Sebagai salah satu partai pengusung, Nasdem saat itu menyatakan mereka memilih mendukung Ahok karena melihat dari segi kemampuan dan konsistensi untuk membangun Jakarta.
Menurut Nasdem, alasan lain mereka mengusung Ahok karena pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, itu karena dia merupakan salah satu pendiri ketika partai itu masih berbentuk organisasi massa.
Saat itu Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Selain itu, ada juga pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang bersaing memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Baca juga: Nasdem Kantongi 3 Nama Capres, Surya Paloh Akan Umumkan Malam Ini
Duet Agus-Sylviana tersingkir usai pemungutan suara putaran pertama karena perolehan suara mereka paling kecil.
Pasangan Anies-Sandiaga menang dalam pemungutan suara putaran kedua dari duet Ahok-Djarot.