Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Sebut Pendukung Sistem Khilafah Muncul, Ingatkan Pj Kepala Daerah Patuh Pancasila

Kompas.com - 16/06/2022, 13:33 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta setiap penjabat (PJ) kepala daerah yang baru dilantik untuk mematuhi dan menanamkan ideologi Pancasila saat menjalankan tugasnya nanti.

Pasalnya, menurut Mahfud, belakangan muncul kelompok yang ingin menerapkan sistem khilafah di Indonesia.

Khilafah sebagai sistem pemerintahan, itu sekarang sudah mulai muncul belakangan ini, meskipun kecil,” kata Mahfud dalam Rapat Koordinasi dengan Pj Kepala Daerah, di Gedung Kemendagri, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Polri Akan Cek 30 Sekolah yang Diduga Terafiliasi Khilafatul Muslimin Sebarkan Doktrin Khilafah

Ia berpandangan, belakangan ini mulai terjadi adanya penurunan kesadaran masyarakat terhadap ideologi Pancasila.

Menurutnya, hal itu harus ditangani agar tidak dimanfaatkan oleh pihak tertentu.

“Jika tidak ditangani dengan baik dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menghidupkan kembali hal terlarang, misalnya neo-komunisme dan ramainya sistem khilafah,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu pun, Mahfud mengingatkan para Pj Kepala Daerah untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam kepemimpinannya.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, semua warga negara dipersilakan untuk menyampaikan aspirasinya. Namun harus melalui cara-cara yang terbuka dan tidak berlawanan dengan ideologi Pancasila.

“Tapi saudara harus memahamkan di dalam pemrintahan saudara setiap warga masyarakat itu ya boleh untuk mengajukan aspirasi,” kata dia.

“Tapi ideologi yang sudah merupakan kesepatakan dan konstitusi yang juga merupakan kesepakatan itu harus dipatuhui oleh siapapun,” tambah Mahfud.

Baca juga: Hari Ini, Kapolda Metro Jaya Bakal Beberkan 30 Sekolah Khilafah Terafiliasi Khilafatul Muslimin

Selain itu, Mahfud pun mengungkapkan, bahwa ia pernah memiliki kekhawatiran jika keadaan sekitar terlalu toleran sehingga menyebabkan polarisasi ideologi.

Maka itu, ia pun mengingatkan, agar para Pj Kepala daerah dapat menangani hal tersebut agar masyarakat di wilayahnya tetap berpegang teguh terhadap ideologi Pancasila.

“Kalau keadaan terus menerus terlalu toleran terhadap apa, perbedaan atau polarisasi ideologi, kita akan kerepotan nantinya, untuk menangani, itu adalah tugas saudara untuk mengatasi ini,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com