JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus baru harian Covid-19 di Indonesia kembali menyentuh 1.000, diduga disebabkan penyebaran virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Pemerintah pun mengimbau masyarakat tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Penambahan kasus baru infeksi Covid-19 di Indonesia pada Rabu (15/6/2022) mencapai 1.242.
Kenaikan kasus hingga 1.000 baru terjadi lagi setelah 12 April 2022. Saat itu kasus baru Covid-19 mencapai 1.455 dalam 24 jam.
Baca juga: Corona Naik Lagi, Kasus Baru Covid-19 Indonesia Tembus 1.242 Kasus
Akibat penambahan itu, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 6.063.251 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, salah satu faktor kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh penularan virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Pesan Bapak Presiden itu harus kita laksanakan, tetap waspada, hati-hati. Di luar bisa buka masker, tapi begitu masuk di dalam kita harus tetap pakai masker," ujar Budi di Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis (16/6/2022).
"Kita harus tetap waspada ya karena mudah-mudahan Indonesia sudah baik sekarang. Karena kita bukan negara yang sangat agresif untuk membuka tapi tetap waspada dan hati-hati," ucap Budi.
Kementerian Kesehatan menyatakan sudah mendeteksi sejumlah kasus infeksi virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.
Baca juga: Persentase Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Kini Kembali Capai 5 Persen
Terdapat empat kasus subvarian BA.4 dan BA.5 yang pertama kali dilaporkan pada 6 Juni lalu.
Rinciannya, satu orang positif BA yang merupakan seorang warga negara Indonesia (WNI) dengan kondisi klinis tidak bergejala dan telah divaksinasi dua kali.
Sementara itu, tiga orang lainnya positif subvarian BA.5 yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23-28 Mei lalu.
Kondisi klinis dari tiga orang tersebut, yaitu dua orang tidak bergejala dan satu orang bergejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal-pegal.
Menurut laporan, di dunia sudah ditemukan 6.903 sekuens subvarian BA.4 sebanyak melalui GISAID dari 58 negara.
Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel merupakan negara yang melaporkan kasus terbanyak subvarian BA.4.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Kembali Tembus 1.000, Ahli Ingatkan Jangan Gegabah