Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelaskan Alasan TNI Aktif Jabat Pj Bupati Seram Bagian Barat, Mendagri: Ada Potensi Konflik Batas Desa

Kompas.com - 16/06/2022, 12:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengakui bahwa pengangkatan Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin sebagai Penjabat (Pj) Bupati Seram Bagian Barat disengaja dan atas pertimbangan matang.

Sebelumnya, pengangkatan Andi yang juga menjabat Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Daerah Sulawesi Tengah itu dikritik karena Andi berstatus tentara aktif.

Tito menjelaskan, Seram Bagian Barat mengalami keadaan khusus yang membutuhkan penanganan spesifik. Hal itu yang menurutnya kurang dipahami publik.

"Seram Bagian Barat itu problemnya ada potensi konflik batas desa. Itu sempat hampir meledak di Desa Loki. Di sebelahnya Maluku Tengah, di Pulau Haruku, sudah meledak. Ada meninggal, ratusan rumah terbakar," kata Tito kepada wartawan di kantor Kemendagri, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Pemerintah Diminta Batalkan Penunjukan Perwira Aktif TNI sebagai Penjabat Bupati Seram Bagian Barat

"Akar permasalahannya administrasi pemerintahan yaitu batas desa. Artinya, kewenangan bupati. Jadi, bukan masalah kriminal, tapi batas wilayah, batas desa," imbuhnya.

Eks Kapolri itu melanjutkan, pemerintah berupaya agar penanganan konflik berbasis pada tindakan proaktif dan pencegahan, alih-alih menangani konflik yang kadung terjadi dan menimbulkan korban.

"Rumah-rumah yang sudah terbakar ini belum kelar mau diapakan, mereka mengungsi dan belum ditangani dengan baik oleh pemda," kata Tito.

"Makanya, Seram Bagian Barat ini saya diskusikan dengan Pak Gubernur, harus diisi figur yang bisa mengatasi konflik. Tugas Penjabat Bupati sangat penting karena kuncinya ada di dia, karena ini masalah batas desa," jelasnya.

Atas pertimbangan di atas, kata Tito, maka menurutnya pengangkatan sosok Andi sebagai Pj Bupati Seram Bagian Barat sudah tepat menilik latar belakangnya sebagai intelijen.

Baca juga: Brigjen Andi Diusulkan Pensiun Dini karena Jadi Pj Bupati Seram Bagian Barat

"Intel berpikirnya proaktif, memetakan mediasi, menyelesaikan (konflik) sebelum meledak, sehingga kita minta nama dari BIN. BIN memberikan figur yang dinggap kompeten yaitu Kabinda Sulteng. Sulteng pernah konflik dan dianggap pernah tangani konflik, maka diberi penugasan," sebut Tito.

"Jadi memang ada kebutuhan waktu itu," imbuhnya.

Walaupun demikian, Tito mengaku paham bahwa desakan agar angkatan bersenjata tidak menjabat sebagai kepala daerah menguat.

Tito mengindikasikan bahwa polisi atau tentara aktif tak akan lagi diusulkan jadi penjabat kepala daerah.

"Kami melihat ke depan, dari hasil rapat Menkopolhukam ada keinganan seperti itu, kami hargai civil society. Jadi yang akan diajukan adalah pejabat sipil," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com