JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia ke-1 Emil Salim mengajak semua pihak memperlakukan alam selayaknya memperlakukan hidup manusia.
Hal itu disampaikan dalam acara Kuliah Umum Hak Asasi Manusia Seri I dengan tema "Relevansi HAM dan 50 Tahun Hari Lingkungan Hidup Sedunia" yang digelar Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Senin (13/6/2022).
"Benang merah dari masalah menyangkut human right dan menyangkut hari lingkungan adalah memperlakukan hidup manusia, hidup alam, sebagaimana layaknya, mestinya, manusia memperlakukan hidup ini," ucap Emil.
Baca juga: Senang Jokowi Tolak Penambahan Masa Jabatan, Emil Salim: Jangan Ingkari Reformasi
Emil menuturkan, Tuhan telah menciptakan berbagai mahluk untuk saling berhubungan satu sama lain.
Seluruh ciptaan Tuhan, ujar dia, juga telah memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, baik itu manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
"Hidup ini adalah anugerah ilahi, Allah memberikan hidup ini tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada tumbuhan, janganlah kita berbuat seolah-olah alam ini hanya monopoli manusia," ucap Emil.
"Bahwa seluruh isi alam hanya untuk diabdikan kepada manusia, kita lupa, tanpa tumbuhan, mungkin tidak ada oksigen yang dikembangkan," tuturnya.
Oleh sebab itu, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-3 ini meminta seluruh pihak untuk menjaga sesama mahluk ciptaan tuhan sebagaimana semua pihak ikut menjaga hak-hak manusia.
Baca juga: BNPB: 1.137 Bencana Alam Terjadi Januari hingga Maret 2022
Lingkungan hidup alam yang menjadi tempat bagi tumbuhan maupun hewan selayaknya dijaga dan dilestarikan dan tidak untuk dirusak.
"Kalau kita memperingati hari lingkungan, ya bukan hanya bagaimana menanam pohon, itu perlu, tetapi hakikat adalah alam harus kita kembangkan sebagaimana Allah memberikan alam ini kepada kemaslashatan manusia," ucap Emil.
"Tanpa merusak alam ini, untuk menegakkan perikehidupan yang penuh keadilan, perikehidupan yang penuh hak asasi manusia dan perikehidupan yang manusiawi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.