Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan MPR dan DPR

Kompas.com - 12/06/2022, 04:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Penulis

KOMPAS.com - Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR dan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR adalah lembaga tinggi negara yang menjalankan kekuasaan legislatif.

Meskipun sama-sama menjalankan kekuasaan legislatif, tetapi MPR dan DPR memiliki sejumlah perbedaan.

Berikut poin-poin perbedaan antara MPR dan DPR:

Keanggotaan

Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan Dewan Perwakilan Daerah atau DPD yang dipilih melalui pemilihan umum. Keanggotaan ini diresmikan melalui keputusan presiden.

Sedangkan anggota DPR adalah anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih melalui mekanisme pemilihan umum legislatif.

Tugas dan Wewenang

MPR mempunyai lima tugas dan wewenang utama, yaitu:

  • Mengubah dan menetapkan Undang-undang Dasar atau UUD.
  • Melantik presiden dan wakil presiden hasil pemilihan umum.
  • Memutuskan usul DPR atas pemberhentian presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya.
  • Melantik wakil presiden menjadi presiden.
  • Memilih presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Fungsi DPR: Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan

Sedangkan tugas dan wewenang yang diemban oleh DPR, di antaranya yaitu:

  • Membentuk Undang-undang atau UU yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
  • Membahas dan memberikan persetujuan terhadap Perpu yang diajukan presiden untuk dijadikan Undang-Undang.
  • Menerima Rancangan Undang-undang atau RUU yang diajukan oleh DPD, kemudian membahasnya bersama DPD dan presiden.
  • Membahas RUU yang diajukan oleh presiden atau DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah dan menyertakan DPD sebelum diambil persetujuan bersama antara DPR dan Presiden.

Selain itu, DPR juga mengemban fungsi legislasi, fungsi pengawasan, dan fungsi anggaran.

Masa Minimal Sidang

MPR wajib bersidang satu kali dalam lima tahun di ibu kota negara.

Sedangkan DPR mempunyai kewajiban bersidang sedikitnya satu kali dalam setahun.

Sidang yang dimaksud merupakan sidang paripurna yang dihadiri seluruh anggota atau setidaknya memenuhi kuorum.

Kepemimpinan

Pimpinan MPR terdiri dari seorang ketua dan empat orang wakil ketua yang membidangi bidang masing-masing. Empat orang wakil ketua terdiri atas dua orang DPR dan dua orang dari DPD.

Baca juga: DPR, MPR, dan DPD, Fungsi dan Wewenangnya

Ketua MPR dipilih melalui mekanisme voting atau pemungutan suara.

Sementara, DPR dipimpin oleh seorang ketua dan lima orang wakil ketua. Ketua DPR dipilih melalui mekanisme pengajuan paket pimpinan yang berisi lima orang calon.

Alat Kelengkapan Lembaga

Alat kelengkapan MPR adalah pimpinan MPR yang terdiri dari ketua dan wakil-wakilnya dan panitia Ad Hoc adalah panitia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu.

Panitia Ad Hoc terdiri dari pimpinan MPR dan 5 - 10 persen anggota MPR yang proporsional di antara DPR dan DPD nya.

Sedangkan alat kelengkapan DPR yaitu pimpinan, badan musyawarah, komisi, badan legislasi, badan anggaran, mahkamah kehormatan dewan, badan kerjasama antarparlemen, badan urusan rumah tangga, dan panitia khusus.

 

Referensi

  • Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
  • Asshiddique, Jimly. 2007. Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com