Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Pertemuan Covax, Menlu Retno Dorong Peningkatan Vaksinasi di Negara Berpendapatan rendah

Kompas.com - 09/06/2022, 18:22 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin pertemuan Covax Advance Market Commitment Engagement Group secara virtual pada Rabu (8/6/2022).

Retno memimpin pertemuan tersebut bersama Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia.

Retno pun menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan atas vaksin di negara-negara berpendapatan rendah.

Pasalnya, meski pasokan vaksin saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi global, namun kesenjangan vaksinasi masih terjadi.

Baca juga: Menlu Retno Kembali Jadi Ketua Bersama Covax AMC

“Kesenjangan vaksin masih terjadi. Banyak orang dengan risiko tinggi di negara berpendapatan rendah belum divaksin. Jumlah dosis vaksin yang tersedia masih belum bisa diimbangi oleh tingkat penyerapannya," kata Retno seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (9/6/2022).

Ia pun mengungkapkan, saat ini secara global hampir 12 miliar dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan.

Di sisi lain, ia juga menyampaikan bahwa dunia saat ini menyaksikan tren positif terkait pandemi Covid-19. Jumlah kasus baru dan korban jiwa terus melandai.

Retno pun mengatakan perlunya pembaharuan fokus global kepada dua hal, yaitu memberi prioritas pendanaan pada upaya vaksinasi dan mengintegrasikan vaksinasi Covid-19 ke dalam intervensi kesehatan lainnya.

Baca juga: Update: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 80,61 Persen, Dosis Ketiga 22,62 Persen

Lebih lanjut Retno menegaskan bahwa Covax saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari arsitektur kesehatan global.

Keberadaan Covax menjadi penting karena dua hal, yaitu perlu dipeliharanya solidaritas multi-pemangku kepentingan di tingkat global, dan perlu dilestarikannya akses yang setara terhadap solusi kesehatan, khususnya bagi negara-negara berkembang.

“Ini adalah alasan fundamental kenapa Covax harus terus ada setelah 2022 dan usai pandemi," ucap Retno.

Baca juga: Kemenkes Siapkan Vaksin Merah Putih untuk Vaksinasi Booster Anak dan Donasi ke Negara Lain

Untuk diketahui, Covax AMC merupakan mekanisme global yang bertujuan menyalurkan vaksin secara gratis kepada negara anggotanya, yaitu 92 negara berpendapatan menengah ke bawah dan berpendapatan rendah.

Hingga tanggal 3 April 2022, Indonesia telah menerima 130.662.975 dosis vaksin dari skema mekanisme COVAX AMC ini maupun skema dose-sharing bilateral.

Secara keseluruhan, COVAX sendiri hingga kini telah mengirimkan 1,5 miliar dosis vaksin ke 144 negara, dan 88 persen diantaranya dikirimkan ke 87 negara AMC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com