Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Retno dan Menlu Saudi Bahas Dampak Perang Ukraina terhadap Krisis Pangan dan Energi

Kompas.com - 07/06/2022, 14:51 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi dan Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud membahas dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap krisis pangan dan energi yang menimpa dunia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Retno saat menggelar konferensi pers bersama usai pertemuan dengan Menlu Saudi di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

"Sangat jelas saat ini kita menghadapi dampak negatif dari konflik ini, terutama di bidang pangan dan energi," ujar Retno.

Baca juga: Di Tengah Pertemuan GPDRR, Menlu Retno Tegaskan Indonesia Hormati Kedaulatan Wilayah Negara

Pada pertemuan tersebut, Retno juga menekankan mengenai pentingnya menghormati prinsip-prisnip kedaulatan dan integritas terirotial.

"Kami sepakat bahwa setiap negara memiliki tanggung jawab untuk membuat lingkungan yang memungkinkan untuk resolusi perdamaian tercapai," ucap Retno.

Hal senada diungkapkan Menlu Saudi. Pangeran Faisal mengatakan, Indonesia dan Arab Saudi akan membangun kerja sama berkelanjutan untuk mengatasi dampak krisis yang disebabkan oleh perang Ukraina.

Di sisi lain, ia pun menekankan pentingnya banyak negara di dunia untuk saling bahu-membahu mengatasi dampak perang tersebut.

"Kita sangat prihatin terkait hal ini, dan tidak hanya kedua negara saja, tetapi banyak negara (yang harus bekerja sama). Karena itu semua negara harus bertanggung jawab terhadap isu-isu ini," ujar Pangeran Faisal.

Adapun pada pertemuan antara kedua menlu tersebut, pembahasan juga dilakukan terkait dengan isu ekonomi serta investasi.

Baca juga: Bertemu Menlu Saudi, Menteri Retno Minta Tambahan Kuota Haji

Untuk isu ekonomi, Menlu Retno mengatakan beberapa upaya yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan perdagangan bilateral.

Pasalnya, di tengah pandemi, nilai perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi pada tahun 2021 lalu meningkat lebih dari 40 persen dan mencapai 5,5 miliar dollar AS.

"Untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan membuatnya lebih imbang, kami juga mendiskusikan kemungkinan akses yang lebih besar terhadap komoditas Indonesia, terutama untuk mobil berpenumpang, minyak sawit, olahan ikan dan unggas, serta menjajaki pengaturan perdagangan bilateral lain," ucap Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com