Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Jika Konsisten, Jokowi Bisa Bilang Indonesia Selesai Hadapi Pandemi Covid-19 Agustus

Kompas.com - 05/06/2022, 17:04 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengisyaratkan fase endemi sudah semakin dekat usai Indonesia diterpa badai pandemi Covid-19 selama beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah bisa mengumumkan pandemi Corona telah selesai di bulan Agustus 2022.

"Jadi kalau kita konsisten, insyaallah Agustus Pak Jokowi bisa bilang Indonesia sudah selesai dalam menghadapi pandemi," ujar Pandu dalam diskusi virtual bertajuk 'Transisi Pandemi Menjadi Endemi: Apakah Indonesia Sudah Siap?', Minggu (5/6/2022).

Pandu mengatakan Jokowi bisa mengumumkan itu saat peringatan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang demi rasa nasionalisme.

Baca juga: Pandemi Covid-19 dan Panas Ekstrem di Saudi, Jemaah Haji Harap Jalankan 3 Hal Ini

Pasalnya, kata Pandu, Indonesia tidak terlalu bergantung kepada negara lain dalam menangani pandemi Covid-19, kecuali terkait vaksinasi.

"Tapi strategi dan semuanya itu modal dasar kita semua. Ada kepemimpinan Presiden, bantuan juga dari Pak Luhut, dan yang paling penting Menteri Kesehatan-nya. Menteri Kesehatan-nya itu walaupun bukan dokter, enggak perlu dokter, kalau dokter malah terjadi konflik kepentingan, banyak maunya," tuturnya.

Pandu pun memuji kinerja Menkes Budi Gunadi Sadikin. Dia menilai Budi memiliki jiwa kepemimpinan yang tegas, jelas, dan mau ikut bekerja keras.

Namun, Pandu menyebut pengendalian pandemi oleh pemerintah saja tidak cukup. Pandu mengatakan, masyarakat masih khawatir apabila kasus Covid-19 tiba-tiba melonjak lagi.

"Betul-betul terkendali kalau semua dunia sudah betul-betul terkendali. Makanya ada konsep no one left behind. Tidak ada satu negara pun yang tidak boleh tidak dapat akses vaksinasi," ucap Pandu.

Baca juga: KSP: Pemerintah Optimistis Pandemi Covid-19 Berakhir Tahun ini

 

"Vaksinasi kan itu jadi isu besar. Karena negara-negara atau perusahaan yang menghasilkan vaksin itu punya profit yang luar biasa tinggi di tengah masalah," imbuhnya.

Pandu menjelaskan Indonesia beruntung bisa memiliki akses vaksinasi dengan mudah.

Namun, menurutnya, hal itu tak terlepas dari pembuktian oleh Indonesia, di mana semua bantuan vaksinasi yang diterima bisa langsung diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Dan sekarang waktunya kita memulihkan ekonomi. Karena PPKM, PPKM kan pembatasan aktivitas masyarakat, sudah pasti berdampak pada ekonomi. Tapi kita lihat begitu sudah kita kendalikan, ekonomi lebih mudah start up. Tapi sebagian mungkin harus dibantu," jelasnya.

Sementara itu, Pandu mengingatkan agar masyarakat tetap memakai masker meski kasus Covid-19 sudah melandai.

Pandu membeberkan masker efektif untuk menangkal penyakit yang menular lewat pernapasan, bukan hanya Covid-19.

Baca juga: Menkes: Transisi Pandemi ke Endemi Tidak Dapat Diputuskan Sendiri

"Jadi jangan lah kebiasaan baik ini cepat-cepat ditinggalkan, harus dipertahankan. Apalagi polusi udara Jakarta luar biasa," imbuh Pandu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com