JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih mungkin diusung sebagai calon presiden (capres) oleh PDI Perjuangan.
Ia mengatakan, hal itu mungkin terjadi di waktu-waktu akhir proses penentuan capres dan calon wakil presiden (cawapres) jelang Pemilu 2024.
“Ya kita lihat peluang-peluang itu tidak betul-betul mati. Apalagi politisi biasa melakukan akrobat. Jadi kalau sekarang masa-masa menahan diri, semua masih kukuh untuk jadi number one (capres),” papar Firman pada Kompas.com, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Sekjen PDI-P Minta Internal Partai Tidak Terbawa Arus Polemik Ganjar
Firman menyebut, PDI Perjuangan punya track record memutuskan untuk memberi dukungan pada tokoh tertentu sebagai capres di menit-menit akhir.
Ia mencontohkannya seperti ketika Joko Widodo maju sebagai capres 2014.
“Saat itu Megawati Soekarnoputri nomor satu (kandidat capres) tapi akhirnya dukungan PDI Perjuangan diberikan pada Jokowi,” kata dia.
Baca juga: Ganjar Pranowo, Ambisi Pilpres, dan Serangan Bertubi PDI Perjuangan
Di sisi lain, Firman berpandangan, saat ini internal PDI Perjuangan masih belum solid.
Beberapa elite partai yang dekat dengan Megawati masih memberi dukungan pada Puan.
Sementara elite lain yang berada di lingkaran kedua dan ketiga diduganya lebih memilih Ganjar.
“Saya yakin di second layer dan third layer elite (PDI Perjuangan) hatinya terbelah, yang first layer elite mereka kan all Mega’s man, enggak mungkin menentang terbuka atau ketahuan berbeda loyalitas,” tuturnya.
Baca juga: PBB Sodorkan Yusril Ihza Mahendra Jadi Cawapres Anies atau Ganjar Pranowo
Seperti diberitakan, berdasarkan hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei menunjukan elektabilitas Ganjar sebagai capres selalu berada di peringkat tiga besar.
Elektabilitasnya bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.