JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk melakukan survei serologi sebelum membuat kebijakan yang berkaitan dengan pelonggaran protokol kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Tito mengatakan, dengan melakukan survei serologi, maka pemerintah daerah memiliki landasan dalam membuat kebijakan pelonggaran protokol kesehatan.
"Tidak mahal kok (melakukan survei), sehingga rekan-rekan mempunyai basis data yang kuat untuk membuat kebijakan, mau melonggarkan, daerah mana yang mau dilonggarkan," ujar Tito pada Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah Tahun 2022 di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Menkes Pastikan Sebagian Besar Vaksin Covid-19 yang Kedaluwarsa Berasal dari Donasi
Selain itu, sebelum melakukan pelonggaran kebijakan terkait protokol kesehatan, pemda juga harus memastikan tingkat realisasi vaksinasi booster di daerahnya sudah cukup tinggi.
"Kelompok masyarakat yang rendah (vaksinasi booster-nya) dihajar mereka," ujar Tito.
Untuk diketahui, survei serologi adalah survei yang dilakukan untuk melihat jumlah populasi penduduk yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-Cov-2.
Tito menyebutkan, terdapat beberapa daerah yang sudah melakukan survei serologi, seperti di antaranya Bali dan DKI Jakarta.
Baca juga: Hasil Serologi Antibodi Covid-19 Penduduk Indonesia Mencapai 86,6 Persen
Selain itu, juga ada Kota Batam yang melakukan survei serologi terhadap 452 responden secara acak.
Hasil survei serologi Kota Batam menunjukkan, sebanyak 97 persen responden reaktif terhadap antibodi. Kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut dan ditemukan sebanyak 84 persen responden telah memiliki titer antibodi.
"Nah tolong rekan-rekan kalau membuat kebijakan berbasis science, data, tolong lakukan survei serologi, melibatkan surveyor, laboratorium, epidemiolog, ambil sample random," ujar Tito.
Tito pun mengatakan, hal serupa juga dilakukan oleh pemerintah pusat. Berdasarkan hasil survei serologi secara nasional, antibodi dari populasi penduduk nasional sudah sangat tinggi.
Berdasarkan hasil survei serologi pada Desember 2021 lalu, dari 20.000 responden di 100 kita dan kabupaten, sebanyak 86,6 persen sudah memiliki antibodi, baik dari vaksinasi maupun dari infeksi alami.
Baca juga: Hasil Survei Serologi di Bangka Belitung, Antibodi Capai 90,9 Persen
Kemudian pada Maret lalu, Kementerian Kesehatan juga kembali melakukan survei serologi untuk kawasan Jawa-Bali.
"Survei diambil darah, dicek di laboratorium, hasilnya luar biasa, 99,2 persen dari responden sudah memiliki antibodi, artinya kalau 100 orang kumpul, persen sudah memiliki antibodi, satu orang saja yang tidak," ucap Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.