Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Jusuf Kalla, Kiprah Sang Pengusaha-Politikus 2 Kali Jadi Wapres

Kompas.com - 31/05/2022, 09:44 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Jusuf Kalla dikenal sebagai seorang pengusaha, politikus, dan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia.

JK, sapaan akrabnya, dua kali menjabat sebagai Wapres. Pertama sebagai Wapres ke-10 periode 2004 sampai 2009 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kedua menjadi Wapres ke-12 periode 2014-2019 mendampingi Presiden Joko Widodo.

Lelaki kelahiran Watampone, Sulaesi Selatan, 15 Mei 1942 itu merupakan anak dari pasangan Haji Kalla dan Athirah. Dia merupakan anak ke-2 dari 17 bersaudara.

Ayahnya merupakan pengusaha tersohor di Makassar.

Baca juga: Sampaikan Duka Mendalam, JK: Buya Syafii Maarif adalah Guru Bangsa, Negarawan, dan Pembimbing

Jusuf Kalla menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar dan lulus pada 1967. Selepas menyelesaikan kuliah, JK menikah dengan Mufidah. Dari pernikahan itu, mereka berdua dikaruniai lima orang anak, yang terdiri dari empat putri dan satu putra.

Dia kemudian melanjutkan studi ke The European Institut of Business Administration, Perancis pada 1977. Setelah menyelesaikan pendidikan di Eropa, JK berkecimpung di perusahaan NV Hadji Kalla, yang didirikan sang ayah pada 1952.

JK terus mengembangkan usaha yang dirintis ayahnya hingga menjadi Kalla Group, salah satu konglomerasi bisnis terbesar di kawasan Indonesia bagian Timur.

Kiprah politik

Karier politik JK dimulai pada 1965. Saat itu dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan pada 1965-1968.

JK juga pernah menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat antara 1982 sampai 1999.

Pasca kejatuhan Orde Baru serta Presiden Suharto pada 1998, JK kemudian terpilih masuk ke dalam kabinet. Dia dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada 1999. Namun, JK dibebastugaskan pada 24 April 2000.

Baca juga: Terima Penghargaan Tertinggi dari Jepang, JK: Ini Bukan Hanya ke Saya, tetapi Indonesia

JK kemudian kembali ditarik ke Kabinet Gotong Royong oleh Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Dia menjalankan tugasnya sejak 10 Agustus 2001 sampai 20 April 2004.

Di sisi lain, posisi JK di Partai Golkar terus menanjak dan akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum periode 2004-2009.

Pada Pemilihan Presiden 2004, JK yang berpasangan dengan SBY dari Partai Demokrat dan disokong Partai Golkar terpilih sebagai Wapres untuk periode 2004-2009. Dia kembali terpilih sebagai Wapres pada 2014-2019 bersama Presiden Joko Widodo.

Tsunami Aceh dan Perundingan dengan GAM

Bencana alam gempa dan tsunami melanda Aceh dan sebagian pesisir Sumatera pada 26 Desember 2004. Saat itu JK memimpin penanganan penanggulangan bencana.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com