Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Asia Harus Berperan bagi Stabilitas, Perdamaian, dan Kemakmuran Global

Kompas.com - 28/05/2022, 13:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, Asia harus memiliki peran bagi stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran global.

Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato secara virtual dalam acara The Future of Asia Conference, Jumat (27/5/2022), dikutip dari tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden

"Kita meyakini bahwa abad sekarang ini adalah abad Asia. Asia bukan hanya untuk Asia, tetapi Asia untuk dunia, apalagi di tengah dunia yang sedang terbelah," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Tawarkan 4 Konsep Resiliensi Hadapi Risiko Bencana Dunia

"Kawasan Asia akan dan harus terus berperan sebagai katalisator dan mesin bagi stabilitas, bagi perdamaian, dan bagi kemakmuran global," imbuh dia.

Jokowi menuturkan, banyak tantangan global yang harus dihadapi. Ia menyebutkan, upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 belum merata.

Namun, ancaman gelombang varian baru Covid-19 juga masih harus diantisipasi. Ini diperparah dengan terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina yang berdampak pada konstelasi geopolitik.

Ia menyebutkan, masalah lain yang dihadapi dunia antara lain meningkatnya ketegangan politik global, terganggunya pasokan perdagangan dunia, serta kelangkaan dan kenaikan harga barang.

Masalah tersebut membuat kemunduran ekonomi global tak terhindarkan, berkaca dari turunnya pertumbuhan gross domestic product (GDP) atau produk domestik bruto (PDB) global dari 3,8 persen menjadi 2,6 persen pada tahun 2022.

"Setidaknya, 38 negara berpenghasilan rendah telah mencapai status berisiko tinggi untuk beban utang luar negeri mereka," kata Jokowi.

"Capaian SDGs semakin tertunda dan 150 juta penduduk dunia kembali terjerumus ke dalam kemiskinan ekstrem dan lebih dari 160 juta orang di dunia kembali kelaparan," ujar dia.

Baca juga: Kunjungi Bali, Jokowi Akan Hadiri GPDRR 2022 hingga Bertemu Wapres Zambia

Jokowi melanjutkan, meski ekonomi Asia melambung 6,9 tahun lalu, pemulihan ekonomi belum terjadi pada kawasan yang luas.

Mengutip Asian Development Bank (ABD), Jokowi menyebut, GDP Asia akan meningkat menjadi 5,2 persen pada 2022 dan 5,3 persen pada 2023.

Sementara inflasi di Asia diperkirakan naik 3,7 persen pada tahun ini dan 3,1 persen pada 2023.

Adapun angka kemiskinan di Asia mencapai 4,7 juta jiwa dengan jumlah orang kehilangan pekerjaan sebanyak 9,3 juta jiwa.

"Oleh karena itu, kita harus melakukan percepatan pemulihan ekonomi, perlu investasi di sektor kesehatan nasional, perlu investasi SDM guna meningkatkan produktivitas dan daya saing, perlu penguatan fundamental makro ekonomi dan memanfaatkan peluang ekonomi hijau," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com